Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
POLDA Metro Jaya masih menyelidiki kasus penyekapan yang menyebabkan enam orang meninggal dunia di Pulomas, Jakarta Timur.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, salah satu alat bukti yang dimiliki pihak kepolisian, yakni CCTV. Namun, dari pemeriksaan, belum bisa mengungkap identitas pelaku.
"Masih dibaca karena rada kabur (gambar rekamannya). Akan dicek kembali karena agak rusak. Saya nggak hitung tapi adalah (jumlahnya)," ujar Argo di Polda Metro Jaya, Rabu (28/12).
Selain CCTV, kata Argo, penyidik juga memeriksa handphone korban dan sidik jari yang didapat dari TKP.
Seperti diwartakan sebelumnya, enam dari 11 orang ditemukan meninggal dalam satu kamar mandi berukuran 1,5 m x 11,5 meter di sebuah rumah Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12). Di antara korban tewas yakni Dodi dan dua orang anaknya, Diona Arika Andra Putri dan Dianita Gemma Dzalfayla.
Selain itu, Amel, teman Gemma, dan dua orang sopir Dodi juga tewas dalam kejadian ini. Sementara lima lainnya luka dan dirawat intensif di RS Kartika Pulomas. Mereka adalah putri bungsu Dodi dan empat orang asisten rumah tangga. MTVN/OL-2
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved