Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
CALON Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama akan memberikan hibah kepada pemerintah Tangerang, Depok, dan Bogor setiap tahun sebesar Rp1 triliun. Dana yang diambil dari APBD itu untuk membangun kerjasama dalam mengatasi banjir di Jakarta.
"Rencana ini cukup relevan, mengingat Tangerang dan Bogor adalah daerah dataran tinggi di mana 13 sungai yang melintasi Jakarta airnya bersumber dari kedua kabupaten tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk mengatasi banjir di Jakarta," ujar Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Rakyat, Rumah Lembang, Jakarta, Selasa (29/11).
Ahok menambahkan Pemda DKI sudah mengeruk 13 sungai yang ada dan merelokasi penduduk yang selama puluhan tahun tinggal di bantaran kali ke rusunawa. “Selain mengeruk kali yang dangkal kami juga memperbanyak pembangunan rumah susun serta pembenahan 50 waduk yang ada di Kota Jakarta, “ ujar Basuki lebih jauh.
Tantangan yang dihadapi Basuki dalam mengatasi banjir di Jakarta cukup berat, karena banyak pihak yang menyebarkan informasi yang tidak benar tentang dirinya, “saya dibilang tidak manusiawi karena tidak memberikan uang kerohiman sebesar Rp25 juta, tetapi memberikan rumah susun. Dengan uang kerohiman Rp25 juta bisa digunakan untuk apa,” cerita Basuki.
Dengan diberikannya rumah susun, tegas Basuki, warga hanya membayar Rp300.000 perbulan sebagai uang sewa. Dan untuk anak mereka mendapatkan KJP serta BPJS, fasilitas angkutan gratis ke sekolah dan tempat kerja, “apakah ini tidak lebih manusiawi daripada diberikan uang kehoriman sebesar Rp25.000.000,” tanya Basuki.
Empat Kepala Dinas PU sudah dicopot oleh Basuki saat gencar mengatasi banjir di Jakarta, dan digantikan dengan seorang Camat yang bukan insinyur, tetapi hanya sarjana sosial. “Apa hasilnya, cukup baik, yang penting buat saya orang tersebut mau kerjasama dan memahami perintah saya dan rajin,” ucapnya.
"Dulu di musim penghujan Jakarta sampai tenggelam dan surutnya air memakan waktu dua sampai tiga hari. Sekarang meskipun masih ada banjir tetapi tidak seberapa tingginya dan cepat surut," kata Basuki.
Di hadapan seribuan warga, di Rumah Lembang, Basuki mengajak warga Jakarta untuk tertib, tidak membuang sampah sembarangan terutama membuang sampah di sungai. “Buat saya aneh ketika melihat orang menggunakan mobil tetapi membuang sampah di tengah jalan, juga ada yang melemparnya ke dalam sungai. Ketika saya tegur mereka bilang ini sudah kebiasaan dari zaman orang tua mereka.”
“Karena itulah banyak orang yang tidak suka kepada saya karena mereka menganggap saya telah mengganggu kebiasaan lama mereka, Akan tetapi buat saya tidak masalah semuanya saya kerjakan demi warga Jakarta, terbebas dari banjir,” pungkas Basuki.OL-2
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved