Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
ORASI yang dilakukan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah saat unjuk rasa Jumat (4/11) berbuntut panjang. Politikus Partai Keadilan Sejahtera itu dilaporkan oleh Solidaritas Merah Putih (Solmet) ke Polda Metro Jaya.
Salah satu kuasa hukum Solmet, Leonardo mengatakan perkataan yang dikeluarkan Fahri saat orasi di atas mobil komando tidak patut.
"Saudara Fahri sebagai anggota dewan yang sudah menghina presiden sudah memfitnah presiden bahwa presiden telah berkali-kali melanggar hukum dan Presiden Jokowi sudah berkali-kali menginjak-injak simbol-simbol agama Islam. Seharusnya, beliau itu tidak perlu memimpin parlemen jalanan," kata Leonardo di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polda Metro Jaya, Rabu (9/11).
Leonardo menduga, orasi yang dilakukan Fahri dari atas panggung telah menyulut massa hingga bertindak anarkistis.
"Kami selalu solidaritas, Merah Putih sangat menyayangkan tindakan beliau sehingga kami melaporkan beliau atas dugaan penghasutan untuk menjatuhkan pemerintahan yang sah," jelas Leonardo.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Solidaritas Merah Putih Sylver Matutina mengatakan Fahri telah mengeluarkan kata yang tidak pantas saat berorasi.
"Perkataan tersebut di antaranya 'Mari kita menjatuhkan pemerintahan' dalam orasi beliau akhirnya ada sambungan dari masa yang hadir pada saat itu berteriak jatuhkan. Menjatuhkan pemerintah yang sah maka itu kami ambil poinnya penghasutan," ungkap Sylver.
Kemudian, poin berikutnya adalah Fahri dinilai telah memfitnah Presiden berkali-kali melanggar hukum dan menghina umat muslim.
"Selain bawa transkrip juga, kita bawa bukti rekaman video utuh tanpa editing dan Kami yakin itu suaranya Fahri Hamzah," pungkas Sylver. (MTVN/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved