Anies Diminta tidak Main Gusur Warga Pinggiran

Damar Iradat
08/11/2016 17:33
Anies Diminta tidak Main Gusur Warga Pinggiran
(ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

CALON Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan, menerima keluhan soal penggusuran dari warga. Warga berharap, jika Anies terpilih tidak ada lagi penggusuran.

Keluhan itu disampaikan salah seorang warga saat Anies menyambangi Jalan Logistik Utara, Kampung Bendungan Batik, Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Selasa (8/11/2016). Warga mengaku, penggusuran seakan menjadi momok bagi warga pinggiran.

"Soal penggusuran, ini momok menakutkan bagi kami. Karena banyak korban kami. Semoga Pak Anies mampu menampung permohonan kami," tuturnya kepada Anies.

Tidak hanya itu, warga juga berharap Anies dapat menunjukkan sikap pemimpin yang berdemokrasi. Sebab, selama ini, warga merasa Gubernur DKI nonaktif saat ini, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kurang demokratis selama memimpin Jakarta, khususnya bagi warga pinggiran.

Menanggapi hal itu, cagub yang diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera itu mengakui soal penggusuran memang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kota besar, terlebih di Jakarta.

Oleh karena itu, Anies berjanji, jika terpilih, bukan mengutamakan penggusuran, tapi penataan kampung-kampung.

"Saya garis bawahi, pendekatan kami bukan gusur menggusur. Pendekatan kami adalah penataan lingkungan," jelas Anies.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menjelaskan, dirinya bakal menata dengan baik, kalau bisa membuat kampung deret. Sehingga, warga pinggiran tidak perlu dipindahkan.

Kendati demikian, Anies mengakui, hal itu tidak bisa diterapkan di semua hal. Ia mengambil contoh, soal pembuatan jalan bebas hambatan, pemerintah perlu memindahkan warga.

"Kalau seperti itu, kami akan komunikasi dengan baik. Jangan sampai memindahkan masyarakat seperti barang. Kami kedepankan dialog, tunjukan rencana," ujarnya.

Selain itu, Anies menambahkan, tempat baru harus memenuhi syarat. Syarat tersebut yakni, terdapat tempat penghidupan, akses pendidikan dan kesehatan, dan terakhir akses tempat baru dengan lokasi tempat mata pencaharian harus mudah.

"Kami akan datang, sampaikan, diskusi, baik-baik cari solusi," pungkas dia. (MTVN/OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya