Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta tengah memperbaiki fasilitas umum yang rusak akibat demonstrasi 4 November. Kerugian imbas unjuk rasa ditaksir mencapai Rp400 juta.
"Mungkin enggak sampai Rp500 juta. Totalnya sekitar Rp300-Rp400 juta lah," kata Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono di Balai Kota, Senin (7/11).
Pria yang akrab disapa Soni itu mengungkapkan, ada lebih dari 5.000 pohon yang rusak di lokasi unjuk rasa di sekitaran Monumen Nasional, Jakarta Pusat. Ada pula pagar rusak dijebol demonstran pada aksi setelah pukul 18.00 WIB.
"Urusan kami memperbaiki seluruh fasilitas yang rusak termasuk 6.600 pohon yang rusak dan harus kami ganti di kawasan Monas. Pagar jebol sudah dilas," ungkap dia.
Selain itu, fasilitas Halte Transjakarta juga menjadi sasaran para demonstran. Tiga buah bus TransJakarta terkena lemparan benda tumpul, beberapa lampu Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) pecah dan beberapa taman rusak akibat terinjak.
"Termasuk kaca Bus Transjakarta ada tiga bus yang kacanya pecah, lampu JPO, dan halte. Sama yang di Penjaringan juga itu ada yang rusak. Jalan juga perlu diperbaiki sekitar delapan meter terutama yang kena kebakaran," ujar Soni.
Soni menuturkan, pihaknya sudah menyiapkan anggaran perbaikan fasilitas publik. Dana tersebut akan dimaksimalkan buat perbaikan taman, jalan, dan fasilitas umum.
"Belum lagi yang luka-luka baik dari demonstran dan aparat. Kami jenguk sambil mendampingi Pak Kapolri (Jenderal Tito Karnavian) dan Panglima TNI (Jenderal Gatot Nurmantyo) di Rumah Sakit Polri. Hanya tiga yang dirawat, sementara yang lainnya sudah pulang karena luka ringan," ucap Soni.
Demonstrasi 4 November berlangsung damai hingga batas akhir sesuai aturan yang berlaku, pukul 18.00 WIB. Beberapa pedemo bahkan sudah putar arah untuk kembali ke titik kumpul di Masjid Istiqlal, beberapa lainnya melanjutkan menuju gedung MPR/DPR di Jalan Gatot Subroto.
Namun, malam harinya, kericuhan tiba-tiba terjadi karena adanya beberapa oknum yang menyerang polisi. Pembakaran terjadi, termasuk terhadap mobil aparat. Beberapa orang terluka dalam kericuhan. Aparat terpaksa menembakkan gas air mata untuk memukul mundur perusuh. (MTVN/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved