Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
ANIES Baswedan berjanji tidak bakal menghapus program Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU). Dia malah bakal menambah jumlah PPSU yang ada di tiap wilayah.
"Selain ditambah jumlahnya, PPSU dilatih jadi pengelola sampah sebagai satu usaha," ucap Anies di Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Minggu (6/11).
Rencana itu, kata Anies bukan tanpa dasar. Pelatihan PPSU dalam mengelola sampah, menurutnya, bisa jadi salah satu solusi mengatasi persoalan sampah di Ibu Kota.
"Sampah tidak dibawa ke Bantar Gebang, tapi diproses. Kita miliki usaha mikro pengelolaan sampah," ucap Anies.
Anies berkaca pada satu situasi di wilayah Jakarta Selatan. Di sana dia menemukan ada satu komunitas pengelola sampah. Tapi, mereka hanya sebatas memilah-milah sampah, lalu mengangkutnya.
"Sebenarnya kalau Jakarta bisa bangun satu tempat pengelolaan sampah, prospeknya bagus sekali," kata Anies.
Program PPSU digulirkan sejak era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sejak Mei 2015. Para petugas PPSU mendapatkan gaji UMP Pemprov DKI, biaya asuransi kesehatan, dan tenaga kerja.
Jumlah PPSU yang direkrut di masing-masing kelurahan bervariasi antara 40-70 orang, tergantung dari luasan wilayah dan jumlah penduduknya. Kelurahan yang luasan wilayahnya kecil dan berpenduduk sedikit, diberikan 40 orang tenaga kerja kontrak. Sedangkan kalau luas wilayah arealnya besar dan banyak penduduknya, bisa 70 orang. (MTVN/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved