Meski Ibu Kota Digoyang Demonstrasi, Kandidat Tetap Fokus Blusukan

Antara
04/11/2016 23:56
Meski Ibu Kota Digoyang Demonstrasi, Kandidat Tetap Fokus Blusukan
(ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

TIGA pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang tengah berlaga tetap fokus berkampanye meski ada demonstrasi yang dilaksanakan oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) terkait dugaan penistaan agama.

Hampir sejak pagi hingga malam hari, media-media elektronik menyoroti unjuk rasa yang dilakukan GNPF MUI tersebut. Media-media televisi menyorot ratusan ribu demonstran yang menyemut.

Unjuk rasa ini dipicu pernyataan calon Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang juga petahana yang dinilai melecehkan agama Islam dengan mengutip salah satu ayat suci Alquran saat berpidato di Pulau Seribu beberapa waktu yang lalu.

Meski demonstrasi besar pertama di era Presiden Joko Widodo yang melibatkan
ratusan ribu massa tengah berlangsung, para kandidat tetap blusukan ke masyarakat untuk menyerap aspirasi.

Tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat, serta Anies Baswedan-Sandiaga Uno tetap berjibaku untuk menemui masyarakat hampir.

Calon Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memenuhi janji untuk tetap melakukan blusukan. Ahok memilih lokasi ke Muara Karang Jakarta Utara. Ahok tiba di kawasan ruko wilayah Muara Karang sekitar pukul 11.00 WIB untuk meninjau trotoar di
lokasi tersebut.

"Ini trotoar kan mau dirancang gaya-gaya Eropa lebar, tapi kita harus perhatikan kebiasaan orang kita, ruko-ruko ini kan tempat mereka tinggal juga," kata Ahok di Jalan Muara Karang Elok, Penjaringan, Jakarta Utara.

Sementara pasangannya, Djarot, mengunjungi kampung nelayan, Cilincing, Jakarta Utara, dan Pasar Pramuka di Jakarta Timur, yang menjual obat-obatan.

Djarot saat memasuki Jalan Kalibaru Timur IV E, di Kampung Cilincing, sempat mendapatkan penolakan oleh sejumlah orang. Namun demikian, meski sempat melangkah menjauh, Djarot kemudian memilih balik langkah mendekati para penolaknya.

Berdiskusi selama beberapa menit dengan para pendemo tersebut. Para pendemo menyatakan kekhawatirannya terhadap penggusuran kampung nelayan di sejumlah tempat.
Dalam kesempatan itu, Djarot mengatakan, tidak perlu khawatir, pihaknya memiliki program kampung deret.

"Di sini sudah masuk dalam visi dan misi kami untuk membangun kampung deret. Yang penting bapak jangan jadi provokator, jangan manas-manasin yang lainnya," kata Djarot.

Selain ke Cilincing, Djarot juga mendatangi Pasar Pramuka, di Jakarta Timur, tempat para penjual obat-obatan. Ia berjanji akan membangun pasar obat berkelas internasional. Artinya, mereka benar-benar diberikan tempat yang layak.

"Kita tahu banyak mulai muncul apotek-apotek yang sifatnya waralaba dan ini bisa mengancam mereka," ungkapnya.

Sementara Agus Harimurti Yudhoyono berdialog dengan Warga Cipete Utara, Jakarta Selatan. Agus usai salat Jumat di Masjid Raya Pondok Indah, Jakarta, mendengarkan
keluh kesah para warga yang khawatir digusur karena tidak mempunyai sertifikat tanah.

"Kami resah ada lokasi yang digusur karena tidak punya surat menyurat. Warga ketar-ketir takut dipindah," ujar Siti Aisyah, seorang warga saat Agus membuka sesi dialog.

Agus dalam kesempatan tersebut mengatakan akan mempelajari terlebih dahulu permasalahan tersebut. Namun, dia meminta masyarakat tidak perlu khawatir.

Sementara, Anies Baswedan pada Jumat ini tidak melakukan kampanye. Berbincang dengan para wartawan di Kedai C1 Jalan Cisanggiri, Jakarta Selatan, Anies yang menggunakan kemeja biru muda tiba sekitar pukul 16.00 WIB.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengatakan rapat dengan dewan pakar membahas beberapa program Anies-Sandi untuk DKI Jakarta. Sedangkan pasangannya, Sandiaga, melakukan blusukan di sejumlah tempat di wilayah Jakarta Selatan. Diawali dengan Mapang Prapatan, kemudian Cipete Selatan.

Sandiaga di Mampang, tepatnya di Jalan Bangka, mendengarkan aspirasi warga di antaranya kekahwatiran warga terhadap penggusuran akibat pelebaran Kali
Krukut. Sementara di Cipete, Sandiaga menawarkan sistem pengolahan sampah yang baik
sehingga dapat memberi manfaat. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya