Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
WAKIL Gubernur DKI Jakarta nonaktif membantah pernyataan calon Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan yang menyatakan Kartu Indonesia Pintar tidak masuk ke Jakarta. Menurut dia, KIP tetap ada tetapi hanya diterima oleh orang yang tidak memiliki KTP Jakarta.
"KJP sama KIP. KIP masuk di Jakarta, tapi untuk warga yang tidak punya KTP Jakarta," kata Djarot di Festival Budaya Betawi Pecenongan, Jakarta Pusat, Minggu (30/10).
Sementara, buat warga yang memiliki KTP Jakarta, Pemprov DKI memberikan pilihan apakah akan mengambil KJP atau KIP. Namun, pada kenyataannya, mayoritas warga Jakarta memilih mengambil KJP, ketimbang KIP.
"Rata-rata mereka memilih KJP. Kenapa? Karena nilainya jauh lebih besar dan bisa ditransfer ke rekening dia," ungkap dia.
Djarot mengatakan, pihaknya sengaja memberikan pilihan kepada warganya. Sebab, pihaknya tidak ingin warga Jakarta memiliki dua bantuan. Sedangkan, daerah lain hanya mendapatkan satu bantuan dari KIP.
"Jangan sampai satu orang dapat double, karena masih banyak yang belum dapat supaya lebih merata," kata dia.
Djarot kembali memastikan, KIP tetap ada di Jakarta. Namun, itu hanya diberikan kepada warga Bekasi, Depok, dan daerah lain yang bersekolah di Jakarta. Ia pun menilai Anies belum memahami program tersebut sehingga terjadi silang pendapat.
"Jakarta menerima KIP, bagi warga yang sekolah di sini, tapi bukan warga Jakarta. Misalnya, orang Bekasi, Tangerang, Depok, boleh. Kami sudah beberapa kali mengikuti Bu Yanti, untuk melaunching program KIP. Mungkin Pak Anies yang belum ngerti bahwa kita sudah menggunakan program ini, di beberapa tempat," pungkas dia. (MTVN/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved