Dukungan PPP Terbelah Tiga di Pilkada DKI

Achmad Zulfikar Fazli
21/10/2016 13:15
Dukungan PPP Terbelah Tiga di Pilkada DKI
(MI/Arya Manggala)

DUKUNGAN Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2017 tidak bulat. Pasalnya, suara dukungan partai berlambang kabah itu terbelah ke tiga pasangan calon yang bertarung di DKI.

PPP kubu Romahurmuziy mendukung pasangan calon Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, PPP kubu Djan Faridz mendukung pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, dan terakhir politikus PPP Ahmad Yani mengklaim akan membawa gerbongnya di PPP untuk mendukung pasangan calon Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno.

Sekjen PPP kubu Djan Faridz, Dimyati Natakusuma, mengakui dukungan PPP kepada pasangan calon di Pilkada DKI terbelah tiga. Dukungan itu terdiri dari pengurus PPP hasil Muktamar Surabaya, Jakarta, dan Bandung.

"PPP itu memang terbelah tiga. Kami sudah tegas mendukung Ahok. Kemudian Muktamar Surabaya yang dilapisi Muktamar Pondok Gede malah dukung Agus-Sylvi. Dan, Ahmad Yani dukung Anies-Sandi," kata Dimyati saat dihubungi, Jumat (21/10).

Namun, Dimyati tiak peduli dengan terbelahnya dukungan tersebut. Pasalnya, ia tetap berkeyakinan kepengurusan PPP kubu Djan Faridz merupakan yang sah berdasarkan keputusan Mahkamah Agung (MA).

"Ahmad Yani lni kan punya track sendiri, Romi punya track sendiri," ucap dia.

Dimyati berharap Kementerian Hukum dan HAM dapat segera mengesahkan kepengurusannya sesuai dengan keputusan MA. Sehingga, ke depannya PPP tidak lagi terbelah menjadi tiga.

Bila Kemenkumham mengesahkan kepengurusannya, Dimyati memastikan akan memberikan sanksi kepada kadernya yang tidak segaris dengan keputusan partai, termasuk Ahmad Yani.

"Kalau sudah ada SK-nya, akan ada instruksi bahwa kader harus segaris dengan partai. Kalau sekarang ini masing-masing klaim legal aspek," jelas dia.

Anggota Komisi I itu mengatakan, dalam waktu dekat ini, pihaknya akan menginstruksikan kepada seluruh kader PPP untuk mendukung Ahok-Djarot. Instruksi tersebut, lanjut dia, berlaku juga kepada Romi dan Ahmad Yani.

"Senin paling telat sudah ada instruksi partai. Untuk semua, termasuk Romi, Ahmad Yani, semua yang merasa dirinya PPP," kata dia. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya