PEMBANGUNAN proyek kereta ringan cepat atau light rail transit (LRT) dimulai, kemarin. Hal itu ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Presiden Joko Widodo di jalur Cawang-Dukuh Atas, tepatnya di samping Jalan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) 1, Jakarta Timur. Pembangunan proyek itu dilakukan oleh salah satu BUMN yakni PT Adhi Karya. LRT yang akan dibangun merupakan tahap pertama dari dua tahap. Tahap I LRT meliputi rute Cawang-Dukuh Atas, Bekasi Timur-Cawang, dan Cibubur-Cawang yang memiliki panjang 42,1 kilometer dan melewati 18 stasiun. Tahap II mencakup rute Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, dan Pal-merah-Grogol dengan panjang 41,5 kilometer dan melewati 10 stasiun.
Biaya pembangunan LRT kedua tahap itu membutuhkan dana Rp23 triliun yang diambil dari APBN. Jokowi pun mengungkapkan akan datang untuk melihat peletakan batu pertama proyek LRT yang akan dibangun oleh Pemprov DKI Jakarta yang ditargetkan Januari tahun depan. Hal itu dimaksudkan untuk mendorong agar Pemprov DKI segera melakukan proses lelang sehingga LRT Jakarta bisa segera tersambung dengan LRT Bodetabek yang dibangun oleh Adhi Karya. Jokowi juga mewanti-wanti kepada gubernur dan jajaran pemprov untuk segera menyelesaikan pengerjaan LRT setelah peletakan batu pertama.
Itu karena LRT juga membantu pemerintah untuk memobilisasi para atlet beserta kru dalam ajang Asian Games 2018. "Untuk yang di DKI juga harus segera dibangun. Saya tunggu di Januari. Saya juga ingin datang dan lihat. Ini supaya sebelum Asian Games 2018 sudah selesai. Supaya LRT luar DKI bisa segera menyambung dengan LRT DKI," kata Jokowi. Sementara itu, Direktur Utama Adhi Karya, Kiswo Darmawan, mengatakan nominal tarif masih akan dihitung berdasarkan lelang pengoperasian yang akan dilakukan oleh swasta nantinya. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan pembangunan infrastruktur akan dilakukan oleh BUMD DKI yakni PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Pendanaannya akan disalurkan badan yang telah dibentuk di bawah Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta. "Kita kan sudah bentuk UPT. Nanti pembiayaannya dari pusat ke Jakpro. Setelah Jakpro selesai bangun, kita beli kembali lewat unit pelaksana teknis (UPT) LRT yang sudah kita bentuk. Tinggal kita lelang pembelian gerbong sama pengoperasiannya saja." Ahok menambahkan, pencanangan pembangunan LRT akan dilaksanakan bersamaan dengan pembangunan wisma atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada akhir September ini.