Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Fokus

Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.

70% Pendukung Ahok-Djarot Sudah Mantap

Ilham Wibowo
06/10/2016 14:40
70% Pendukung Ahok-Djarot Sudah Mantap
(MI/Arya Manggala)

HASIL survei Populi Center menunjukkan 70,7% pemilih pasangan petahana Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat sudah mantap dengan pilihan mereka. Angka ini jelas lebih tinggi dibanding pasangan calon lainnya.

Peneliti Populi Center Nona Evita mengatakan, setelah memilih satu dari tiga nama pasangan calon kandidat di Pilkada DKI Jakarta, masyarakat kemudian ditanyakan mengenai kemantapan pilihan mereka.

Hasil survei menunjukkan warga DKI Jakarta 52,3% sudah mantap dengan pilihannya, 34,7% masih mungkin berubah, dan 13% cenderung tidak tahu dan memilih tidak menjawab.

"Dari tabulasi silang, ditemukan bahwa 70,7% pemilih Ahok-Djarot menyatakan sudah mantap dengan pilihannya dan 25,6% menyatakan masih mungkin berubah," kata Nona di kantor Populi Center, Jalan Letjend S. Parman, Kav 5-6, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (6/10)

Nona mengatakan, tingkat kemantapan pemilih pasangan calon Anies-Sandi berada pada angka 51,8% dan 43,3% masih mungkin berubah. Sedangkan untuk pasangan Agus-Sylvi, yang sudah mantap ada 49,5% dan 47,4% masih mungkin berubah pilihannya dengan sisa persentasenya menjawab tidak tahu atau tidak jawab.

"Di antara tiga tokoh masyarakat Jakarta mengaku Ahok adalah yang dianggap pantas dipilih dengan persentase 43,7%, sedangkan Anies 24,5%, dan Agus 16,3%," kata Nona.

Nona menambahkan, dalam survei ini, Populi Center juga mendapatkan beberapa temuan menarik. Sebanyak 84% masyarakat DKI sudah mengetahui Pilgub DKI 2017, sementara 15% belum mengetahui.

Nona mengatakan sosialisasi Pilgub DKI sudah dilakukan dengan baik. Kemudian, 91,7% masyarakat akan berpartisipasi untuk memilih dalam Pilgub DKl mendatang.

"lni artinya antusias partisipasi dan pengetahuan tentang Pilgub DKl berbanding lurus," kata Nona.

Survei itu dilakukan melalui tatap muka dengan 600 responden di 120 Rukun Tetangga di 60 Kelurahan di enam wilayah DKI Jakarta pada 25 September-1 Oktober 2016. Survei dilakukan dengan metode acak bertingkat dengan margin of error kurang lebih 4% dengan tingkat kepercayaan 95%.

Nona mengatakan survei ini juga dilakukan secara mandiri. Survei bertujuan melihat tren dukungan publik di Jakarta dan melihat potensi tiga pasangan calon Gubernur gang sudah mendaftar ke KPU. Pemilih pun sudah mengerucutkan pilihan.

Menurut Nona, kajian dilakukan melihat ke mana sebenarnya arah suara pemilih pasca pendaftaran. Survei sebelumnya juga sudah dilakukan pada bulan Desember 2015, Februari 2016, April 2016, Agustus 2016, dan September 2016.

"Survei kali ini kita akan melihat apakah benar telah terjadi gempa bumi elektoral dengan berpindahnya dukungan secara meluas ke calon-calon baru," ucapnya. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya