Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Fokus

Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.

Ahok Rajai Survei Top of Mind

Ilham Wibowo
06/10/2016 14:34
Ahok Rajai Survei Top of Mind
(ANTARA)

GUBERNUR DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) merajai elektabilitas survei top of mind yang digelar Public Opinion dan Policy Research (Populi) Center. Persentase jumlah perolehan suara untuk Ahok jauh mengungguli calon lainnya.

"Saat diberikan pertanyaan terbuka mengenai siapa tokoh yang paling layak dipilih untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta (elektabilitas top of mind), responden menjawab Ahok sebesar 40,8%," kata peneliti Populi Center Nona Evita di Kantor Populi Center, Kamis (6/10)

Pesaing Ahok, Anies Baswedan berada di posisi kedua dengan perolehan 17,3%, diikuti Agus Yudhoyono 12,5%.

Sandiaga Uno dan Tri Rismaharini menyusul di posisi keempat dan kelima, masing-masing berada pada angka 1,5% dan 0,8%. Sedangkan persentase pemilih yang belum memutuskan dan memilih tidak menjawab tercatat 25,5%.

Nona mengatakan posisi Ahok juga masih memuncak pada survei elektabilitas dengan pasangannya bersama Djarot Saiful Hidayat.

Setidaknya 45,5% masyarakat masih memilih pasangan Ahok-Djarot menjadi komandan Ibu Kota.

"Sebanyak 23,5% memilih Anies-Sandi dan 15,8% yang memilih Agus-Sylvi. Sementara 15,2% masih ragu, belum memutuskan dan tidak menjawab," jelas Nona.

Survei ini dilakukan melalui tatap muka dengan 600 responden di 120 rukun tetangga di 60 kelurahan pada enam wilayah DKI Jakarta.

Survei digelar 25 September-1 Oktober 2016. Survei dilakukan dengan metode acak bertingkat dengan margin of error kurang lebih 4% dengan tingkat kepercayaan 95%.

Survei yang dilakukan secara mandiri itu bertujuan melihat tren dukungan publik di Jakarta dan potensi tiga pasangan calon gubernur yang sudah mendaftar ke KPU DKI.

Menurut Nona, kajian dilakukan untuk melihat ke mana sebenarnya arah suara pemilih pascapendaftaran. Pemilih, kata dia, sudah mengerucutkan pilihan.

Survei sebelumnya juga telah dilakukan pada Desember 2015, Februari 2016, April 2016, Agustus 2016, dan September 2016.

"Survei kali ini kami akan melihat apakah benar telah terjadi gempa bumi elektoral dengan berpindahnya dukungan secara meluas ke calon-calon baru," ucapnya. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya