Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.
JELANG kontestasi Pilkada DKI 2017, lembaga-lembaga survei mulai menunjukan hasil survei terhadap bakal pasangan calon. Munculnya hasil survei dari lembaga-lembaga ini dinilai membantu bakal pasangan calon.
Hal tersebut diakui bakal calon Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat. Menurut Djarot, hasil survei bisa menjadi bahan evaluasi tim pemenangan.
"Kalau kayak begitu coba ditelusuri. Bisa jadi bahan evaluasi," ucap Djarot di Balai Kota, Rabu (5/10).
Keberadaan lembaga survei itu, tambah dia, juga cukup membantu tim pemenangan dari segi finansial. Pasalnya, lembaga-lembaga survei tersebut tidak dibayar oleh tim, alias gratis.
Tim pemenangan Ahok-Djarot, tambahnya, selama ini tidak pernah membayar lembaga survei. Alasannya, biaya untuk membayar lembaga survei cukup mahal.
"Survei bayar mahal, siapa yang mau bayar itu lho," tutur dia.
Sementara itu, terkait hasil survei yang dipaparkan oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) kemarin Djarot tidak ambil pusing. Malah, dia senang dengan adanya hasil survei tersebut.
"Kita kan jadi tahu juga, kita seneng banget, justru dengan begitu kita jadi tambah semangat, semakin kerja fokus untuk menang," ucap Djarot.
"Dikalahin dalam survei juga nggak apa, lha ini kan survei aja lho. Kan belum tentu sesuai kenyataan," lanjutnya.
Diketahui tingkat keterpilihan pasangan petahana Ahok-Djarot di Pilkada DKI 2017 masih teratas dibandingkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni. Ahok memiliki kantong suara hampir di semua lini.
Berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Ahok-Djarot ada di posisi pertama dengan perolehan 31,4%. Diikuti pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dengan perolehan suara 21,1%.
Sementara pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni di posisi ketiga dengan perolehan suara 19,3%. Sisanya 28,2% masih merahasiakan atau belum memutuskan.
Survei ini dilakukan LSI setelah sehari pasangan calon mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta. Mereka melakukan survei pada 26-30 September 2016. Survei dilakukan dengan metode standar milik LSI, multistage random sampling, dengan margin error 4,8%. (MTVN/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved