Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Peduli Sampah, UI Gelar Lokakarya

Media Indonesia
20/10/2023 17:05
Peduli Sampah, UI Gelar Lokakarya
Acara lokakarya soal sampah(Dok.Tim Pengabdian masyarakat UI)

SAMPAH memang menjadi salah satu masalah di banyak tempat, terutama di perkotaan. Untuk itu Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia (UI)  mengadakan lokakarya (workshop) terkait pemilahan dan pengolahan sampah untuk masyarakat RT 25 dan RT 26 Rusun Waduk Pluit, kemarin. 

Dengan mengusung tema 'Hijaukan Rumahmu, Bersihkan Lingkunganmu',  Tim Pengabdian Masyarakat UI berkolaborasi dengan Green Kids for Sustainability (GKS), Bank Sampah Sawo Kencana, dan Komunitas Mahasiswa Filsafat UI (KOMAFIL UI). Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Ketua Kegiatan Pengabdian Masyarakat sekaligus Dosen Ilmu Filsafat UI, Dr. Naupal, S.S., M.Hum. Kemudian, dilanjutkan sambutan dari Ketua RT 25 Rusun Waduk Pluit, Hidayat.

Dalam acara itu masyarakat menyampaikan keluhan mereka terkait masalah bau pada tempat pembuangan sampah di rusun yang sempat menumpuk. Menurut Marni Dewi Yanti, S.E., M.M. selaku narasumber dari Bank Sampah Sawo Kencana, berapa TPA bahkan ditutup karena kepenuhan.

Baca juga: DPRD Kota Bekasi Dorong Pengolahan Sampah Jadi Energi Listrik

Menanggapi persoalan sampah yang menumpuk, Dewi menyampaikan edukasi mengenai cara yang tepat untuk memilah dan mengolah sampah.  Dalam menjelaskan perihal jenis-jenis sampah organik, sampah anorganik, dan sampah residu, Dewi menyampaikan bahwa sumber sampah bisa ditangani dari rumah sendiri.

"Karena penelitian menyebutkan bahwa sampah terbanyak itu adalah sampah organik yang berasal dari sisa makanan. Sampah harus dipilah agar masing-masing jenis sampah bisa dengan mudah didaur ulang,” ujarnya

Dewi juga membawa hasil olahan dari Bank Sampah Sawo Kencana yang berhasil meraih Juara 1 Bank Sampah se-Kota Depok. Ia memperlihatkan berbagai kerajinan hasil daur ulang sampah anorganik secara langsung maupun melalui gambar kepada masyarakat. Tidak hanya itu, ia juga memberikan kiat-kiat mengenai cara pengolahan sampah organik secara mandiri yang dapat menghasilkan kompos dan eco enzyme yang bermanfaat dalam rumah tangga. 

Menurut Dewi, hasil kerajinan-kerajinan daur ulang sampah dapat mengubah persepsi kita mengenai sampah yang awalnya tidak bernilai menjadi sesuatu yang memiliki nilai manfaat dan nilai ekonomis.

"elalui kegiatan lokakarya pemilahan dan pengolahan sampah, UI membawa semangat untuk memberdayakan Masyarakat Rusun Waduk Pluit sekaligus menyelamatkan lingkungan hidup. “Sampah bisa membawa dampak buruk, tetapi juga bisa membawa manfaat,” tutur Naupal. (RO/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik