Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Kejurnas Layangan Aduan Digelar di Rorotan, Tengah Diperjuangkan Agar Diakui KONI

Iis Zatnika
20/8/2023 14:04
Kejurnas Layangan Aduan Digelar di Rorotan, Tengah Diperjuangkan Agar Diakui KONI
Persatuan Layangan Aduan Seluruh Indonesia ( Perlasi) secara resmi membuka Turnamen Layangan Aduan Piala Menpora Kejurnas 2023.(Dok Perlasi)

Persatuan Layangan Aduan Seluruh Indonesia ( Perlasi) secara resmi membuka Turnamen Layangan Aduan Piala Menpora Kejurnas 2023 pada 17-20 Agustus 2023 Sebanyak 256 peserta dari 18 provinsi mengikuti kegiatan yang diselenggarakan di Lapangan Perlasi Rorotan, Jakarta Utara.

Kejuaraan dibuka Asisten Kesra Walikota Jakarta Utara Muhamad Andri serta Ketua Umum Perlasi Muhamad Essa selaku. Hadir juga Sekdispora DKI Jakarta Rusdiyanto dan Koh Akiat, pemain layangan aduan legendaris Indonesia, yang telah memenangkan berbagai kejuaraan dunia.

”Penyelenggaraan Kejurnas ini memang menjadi impian para pelayang seluruh Indonesia. Tahun depan, Perlasi akan mengadakan Kejuaraan Layangan Aduan tingkat dunia, “ kata Essa Muhamad.

Sementara Muhamad Andri menyatakan bermain layangan aduan jika diseriusi bisa menjadi prestasi karena selain merupakan kegiatan olahraga juga melibatkan olah rasa dan olah otak. ”Perlu kekuatan fisik mental dan perhitungan dalam mengalahkan lawan,” kata Muhammad Andri.

Kejurnas bertema ”Layangan Aduan Menuju Olahraga Prestasi” ini diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT RI ke-78 dan melestarikan olahraga layangan sebagai bagian dari budaya bangsa. ”Kami juga menyalurkan minat masyarakat dalam olahraga layangan aduan. Kami tengah berupaya memasukkan olahraga layangan aduan menjadi cabang olahraga yang diakui KONI,” kata Essa Muhammad.

Kejurnas diikuti 256 peserta berasal dari berbagai wilayah, mulai DKI Jakarta, Banten yaitu Tangerang  dan Tangerang Selatan, Jawa Barat yaitu Cikarang , Purwakarta Depok, Bogor, Bandung. Sementara, Jawa Tengah diwakili dari Pekalongan dan  Temanggung,  Jawa Timur mengirim perwakilan dari Situbondo dan Pasuruan.

Sedangkan dari luar Jawa ada Provinsi  Sulawesi Utara yaitu Kota Bitung, Kalimantan dari Banjarmasin dan Balikpapan, Sumatra dari Palembang Jambi, Aceh dan Lampung, serta Bali dari Kota Singaraja, hingga Papua.

Kejurnas Perlasi dihadiri  warga yang selain menonton pertandingan juga berbelanja di pameran produk dan bazar.Kejurnas mengunakan sistem gugur dan memperebutkan piala Menpora. Hadiah yang diperebutkan mencapai Rp160 juta, terbagi dalam juara 1, 2, 3, 4 dan juara harapan 1-4. Juara pertama akan mendapatkan Rp45 juta, juara dua Rp 35 juta, juara ketiga Rp15 juta, juara keempat Rp10 juta, serta yang lolos 8 besar akan mendapatkan Rp 4 juta.

”Perlasi terus memperjuangkan layangan aduan tidak hanya dipandang sebagai olahraga rekreasi atau hiburan semata tetapi sebagai olahraga prestasi yang mendunia. Selain itu Perlasi ingin mengangkat harkat pemain layangan aduan agar diakui sebagai atlet berprestasi, begitu pula perajin layangan maupun benangnya agar dibantu pengembangan usahanya sebagai UKM,” kata Essa Muhamad.

Beberapa wilayah di Indonesia sudah menjadi sumber produksi layangan aduan berkualitas yang telah diekspor. Mereka berlokasi di Sumedang, Bandung, hingga Malang dan Situbondo, “Ajang kejuaraan seperti ini menjadi berkah bagi para pengrajin. Mereka ekspor ke Malaysia dan Singapura, bahkan ke Inggris, Belanda, Brazil dan Peru.”

Ketika ditanya tentang anggapan sebagian masyarakat bahwa layangan aduan identik dengan perjudian, Sekjen Perlasi Adhy Kusuma menyatakan seperti halnya balapan, terdapat kegiatan resmi yang dikelola dan dibina federasi atau asosiasi, serta ada juga yang melakukan balap liar. ”Ini hanya tinggal bagaimana pribadinya mau memilih yang mana? Mau ikut pembinaan di lomba resmi atau lebih memilih lomba liar yang tidak dipantau atau dibina asosiasi,” kata Adhy.

Adhy menjelaskan, atlet olahraga layangan aduan menggunakan benang kenur, benang gelasan, kaus klub, sepatu, pelindung jari agar tidak terluka, serta tas khusus untuk membawa layangan. Skema pertandingan bersifat sistem gugur, untuk bisa menang, para atlet memperebutkan poin terbanyak pada satu kali bertanding. ”Mereka bisa bermain dengan 3-4 layangan. Jadi apabila bisa mendapatkan 2 hingga 3 kali kemenangan, bisa menjadi pemenang dan maju ke babak berikutnya,” kata Adhy. (X-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iis Zatnika
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik