Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
DIREKTORAT Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri akan mendalami informasi masih adanya vaksin palsu yang dijual bebas di Pasar Pramuka Jakarta Timur. Namun, temuan itu masih harus dilakukan dengan uji labarotorium untuk membuktikan keaslian vaksin tersebut.
"(Informasi) itu jadi bahan kami. Tapi pada dasarnya harus didapatkan sampel dulu untuk di uji di BPOM," kata Direktur Tindak Pidana Khusus Bareskrim Brigjen Agung Setya, Senin (25/7).
Sebelumnya diberitakan masih adanya vaksin palsu yang beredar bebas. Di Pasar Pramuka, salah seorang pedagang mengatakan masih tingginya permintaan terhadap vaksin palsu tersebut. Bahkan diantara para pembeli yaitu mereka para pelaku medis.
"Vaksin oplos (palsu) jauh lebih murah. Misal vaksin HIV buat ibu hamil. Harga vaksin asli mencapai jutaan rupiah, harga vaksin oplos hanya setengahnya," tutur seorang pejualan vaksin dan obat-obatan di Pasar Pramuka.
Agung menjelaskan, vaksin oplos yang dianggap palsu meski ditelusuri keasliannya. "Istilah oplos itu kan kabur yah. Para pelaku kan tidak ngomong palsu. Itu semuanya harus menguji. Jadi bagusnya ada samplenya istilah vaksin. Tapi ini jadi bahan masukan kami," ucapnya. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved