Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
JAKSA Penuntut Umum akhirnya memutar rekaman kamera pengawas (CCTV) dalam sidang kasus kematian Wayan Mirna Salihin. Keluarga tampak menyaksikan detik-detik Mirna semaput usai menyeruput secangkir kopi.
Rekaman CCTV di Kafe Olivier pada 6 Januari 2016 yang diputar pada sidang dakwaan Jessica Kemala Wongso itu menunjukkan aktivitas pertemuan Jessica, Mirna, dan Hani Juwita Boon.
Rekaman awalnya memutar tayangan saat Mirna dan Hani tiba di Kafe Olivier pada pukul 17.12 WIB. Hani yang berkaos biru dan Mirna yang mengenakan baju biru bunga-bunga langsung membicarakan pesanan kue yang hendak mereka pilih. Hani menyarankan agar Mirna membeli roti yang bisa dipesan.
JPU kemudian memutar tayangan pada pukul 17.18 WIB saat Hani dan Mirna menghampiri Jessica yang telah menunggu di meja nomor 54. Sesaat setelah mereka berpelukan, Mirna langsung duduk, dan mengaduk es kopi Vietnam yang tersedia di meja dan langsung meminumnya. Mirna tampak mengibas-ibaskan tangan di depan mulutnya seperti kepanasan.
Mirna lalu meminta Hanie mencoba kopi yang baru saja disedotnya itu. Lalu tak lama kemudian, Mirna menyandarkan diri ke bangku dan kesulitan bernafas.
"Mirna langsung bersandar, tangannya kejang, tatapan mata kosong mengeluarkan busa buih kecil di mulut. Dia masih berusaha bernafas tapi kesusahan," kata Hani memaparkan tayangan dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jalan Bungur Besar Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (13/7).
Pukul 17.21 WIB empat pelayan kafe datang. Seorang pelayan membawa air putih dengan nampan. Seorang pelayan perempuan tampak mengangkat gelas kopi yang sempat diminum Mirna.
Dalam tayangan Jessica tampak berdiri melihat, Mirna dan Hani serta empat pelayan Kafe Olivier yang datang ke meja mereka. Dua orang pelayanan Kafe Olivier tampak membawa kursi roda. Meja tempat menaruh minuman pun disingkirkan.
"Saya hubungi Arif (suami Mirna), saya pikir Arif masih di sekitar sini. Tiba-tiba banyak orang yang mengerumuni, ada pengunjung yang membaca doa, ada pegawai kafe yang mengecek nadinya," kata Hani.
Masih dalam tayangan, pengunjung yang duduk di sekitaran meja juga tampak penasaran dan berkerumun. Pada pukul 17.27 WIB Mirna dibantu pegawai Kafe Olivier diantar menuju ke klinik di sekitar mal.
"Pegawai kafe bilang ada klinik di mal. Kita dorong Mirna ke klinik dengan kursi roda. Saya Jessica, pegawai Olivier, sekuriti, dan ibu-ibu pengunjung Olivier yang baca doa ikut terus," ujar Hani.
Keluarga Mirna yang hadir di ruang sidang menyaksikan dengan teliti detik-detik Mirna saat tewas usai meminum kopi. Saudara kembar Mirna, Made Sandy Salihin, tak kuasa menahan tangis. Ayahnya, Edi Darmawan Salihin, tampak memeluk erat menguatkan saat menyaksikan rekaman CCTV kasus kematian Mirna. (MTVN/OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved