Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
KEPALA Bagian Umum Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta Suryana menyebut tingkat kemiskinan di Jakarta memang menurun. Namun, untuk tingkat kemiskinan ekstrem jumlahnya justru meningkat sebesar 0,89% atau 95 ribu berdasarkan survei yang dilakukan pada Maret 2022. Angka ini naik 0,2% dibandingkan survei yang dilakukan pada Maret 2021.
Kategori kemiskinan ekstrem yakni warga yang memiliki pengeluaran per hari kurang dari US$ 1,9 purchasing power parity sesuai indikator internasional atau dalam konversi ke rupiah adalah Rp11.633 atau memiliki pengeluaran kurang dari Rp350 ribu per bulan.
"Jadi orang akan terkategori sebagai penduduk miskin ekstrem kalau pengeluaran per kapita per harinya itu di bawah Rp11.633 rupiah tadi atau secara akumulasi rumah tangga di bawah 350.000 rupiah per kapita per bulan," ujarnya.
Suryana mengatakan prinsipnya seandainya warga DKI telah menerima seluruh program pengentasan kemiskinan, seharusnya kemiskinan ekstrem di DKI Jakarta itu sudah tidak ada. "Tapi faktanya, dari BPS masih menemukan baik di survei sosial ekonomi nasional yang diselenggarakan pada Maret dan September setiap tahunnya masih ada sampel-sampel rumah tangga yang teridentifikasi sebagai penduduk miskin ekstrem," ujar Suryana di Balai Kota usai rapat dengan Pemprov DKI, Senin (30/1).
Dengan hasil ini, Pemprov DKI pun bergerak cepat menangani dengan melakukan verifikasi terhadap data kemiskinan ekstrem.
"Nah tadi arahan dari Penjabat Gubernur bahwa akan menelusuri siapa dimananya akan melakukan verifikasi data kemudian dilakukan semacam intervensi terbaik apa yang harus dilakukan agar kemisikinan ekstrem di DKI Jakarta bisa tertuntaskan," tegasnya. (OL-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved