Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMPROV DKI Jakarta berencana membangun LRT Fase 1B menyambung rute yang saat ini sudah ada yakni Kelapa Gading-Velodrome menuju Manggarai. Menurut Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik Zulkifli, total kebutuhan dana untuk membangun keseluruhan fase itu adalah Rp5 triliun.
Untuk tahap awal, DPRD DKI Jakarta menyetujui usulan anggaran tahap awal pembangunan LRT Fase 1B tersebut senilai Rp996 miliar dengan rincian Rp80 miliar untuk pembebasan lahan yang dianggarkan di Dinas Perhubungan dan Rp916 miliar dianggarkan dalam bentuk Penyertaan Modal Daerah (PMD) kepada PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai induk PT LRT Jakarta.
"Target selesai di akhir 2024. PMD ke PT Jakpro yang merupakan induk perusahaan dari PT LRT Jakarta," ungkap Taufik saat dihubungi Media Indonesia, Jumat (25/11).
Rute tersebut akan memiliki jarak tempuh 6,4 km dengan jumlah stasiun yang akan dibangun direncanakan sejumlah 5 stasiun.
Sementara itu, dengan besarnya anggaran yang dibutuhkan untuk membangun LRT Jakarta, Taufik mendorong agar Jakpro dan Pemprov DKI kreatif mencari pendanaan di luar APBD agar APBD dapat fokus diprioritaskan pada pos lain yang lebih bersentuhan dengan permasalahan warga.
Salah satu langkah yang bisa diambil adalah dengan skema kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPDBU).
"Tapi pada praktiknya itu tidak mudah. Pihak badan usaha (swasta) pasti melihat dulu proyeksi untung rugi dari sebuah proyek.
Misalnya proyek LRT Velodrome ke Manggarai, berapa 'ridership'-nya? (Kepadatan penumpangnya) LRT Velodrome ke Kelapa Gading kan sepi ya. Pemerintah daerah harus bisa meyakinkan pihak swasta bahwa jalur LRT Velodrome - Manggarai bisa menghasilkan keuntungan untuk investor," tukasnya. (OL-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved