Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
USAI libur lebaran Idul Fitri, sebanyak 1.818 pendatang mengajukan permohonan untuk menjadi warga permanen di Kota Bekasi. Namun, jumlah warga Kota Bekasi yang mengajukan permohonan pindah dari Kota Bekasi ternyata masih lebih besar atau mencapai 2.776 warga.
Kepala Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bekasi Taufik Rahmat Hidayat mengatakan data tersebut berdasarkan akumulasi sejak 9 hingga 19 Mei 2022. Diperkirakan jumlah warga yang melakukan permohonan menjadi warga Kota Bekasi akan terus meningkat dalam sebulan ke depan.
Baca juga: Bukan Hanya Thamrin-Sudirman, Ada 5 Lokasi Alternatif Untuk CFD
"Data ini kemungkinan akan terus bertambah karena prosesnya baru dimulai pada sepekan setelah lebaran," kata Taufik, Sabtu (21/5).
Ia menjelaskan, kondisi Kota Bekasi yang merupakan daerah transit bagi warga baru pencari kerja ke ibukota DKI Jakarta. Pasalnya, sejumlah lowongan kerja mensyaratkan berdomisili atau memiliki KTP Jabodetabek untuk mendapatkan pekerjaan di Jakarta.
"Jumlah ini masih tak jauh berbeda dari jumlah pada tahun-tahun sebelumnya. Sebab Kota Bekasi memang menjadi kota transit bagi pencari kerja," jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, biaya menyewa rumah dan properti di Kota Bekasi yang lebih murah menyebabkan warga yang bekerja di Jakarta memilih untuk sementara tinggal di Kota Bekasi. Namun, setelah berjalannya waktu, ketika warga tersebut mencapai kemapanan, mereka lalu mengurus kepindahan untuk menyewa atau membeli rumah di Jakarta.
"Jadi banyak faktor yang menjadi alasan untuk kepindahan warga ini. Tetapi, mereka juga tidak merincikan apa saja penyebab untuk kepindahannya itu," jelas Taufik.
Ia mengungkapkan, jumlah pendatang yang mendaftarkan diri untuk menjadi warga Kota Bekasi diperkirakan akan terus bertambah hingga beberapa hari ke depan. "Jadi jumlah warga yang datang dan pergi ini tak bisa dihindari lagi karena mayoritas memang untuk mencari kerja," jelasnya. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved