Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
Kesibukan di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Pengelolaan Air Limbah Domestik (PALD) Kota Bekasi di Jalan Pangkalan II, Sumur Batu, Bantargebang, tak pernah berhenti. Selama 24 jam, kegiatan 63 awak PALD berlangsung, enam dari delapan armada tangki hilir mudik sepanjang hari hingga malam, melayani rumah ke rumah, restoran, mal, hingga bangunan hotel. Sebanyak dua tangki lainnya berjaga di lokasi untuk memenuhi panggilan yang memang dilayani tanpa jeda.
Kesibukan serupa juga terjadi di lokasi pengolahan lumpur tinja dan domestik yang menggunakan sistem mekanik, yang memungkinkan komposisi kimia disetel secara otomatis. Lumpur yang datang dan dimuntahkan dari tangki pun diolah dalam empat kolam yang selama diolah selama dua hari, dalam tahap akhirnya menghasilkan air yang kejernihannya serupa air minum dalam kemasan.
Andrea Sucipto, Kepala BLUD PALD Bekasi menjelaskan, pada tahap akhir, air hasil pengolahan yang dialirkan ke Kaliasem yang mengalir tepat di belakang instalasinya itu menghasilkan kualitas air yang telah memenuhi syarat lingkungan. Setiap liternya, biological oxygen demand (BOD) atau jumlah oksigen terlarut yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk mengurai bahan organik di dalam air senilai 9 mg. Sementara, chemical oxygen demand (COD) atau jumlah kebutuhan senyawa kimia terhadap oksigen untuk mengurai bahan organik angkanya 17. Pun, angka total suspended solid (TSS) atau total padatan tersuspensi dalam air sebesar 20. Tak kalah pentingnya, angka bakteri Coliform dan Escherichia Coli akan ditekan hingga 20, jauh di bawah ketentuan maksimal untuk air sumur senilai 50.
Kondisi yang jauh berbeda, kata Andrea, akan terjadi jika lumpur yang terendap di tangki septik yamng berada di rumah-rumah itu tak memenuhi ketentuan, disedot sekali setiap tiga tahun, tanpa perlu menunggu penuh, meluap atau rusak. Pasalnya, melebihi tiga tahun, tangki seprik rawan bocor atau rembes, sehingga bakteri Escherichia coli atau E. coli yang terkandung dalam tinja manusia akan mencemari air tanah yang hingga kini masih menjadi andalam sumber air bersih warga Bekasi yang baru 23% bisa mengakses PDAM>
"Sesuai ketentuan, tiga tahun harus dilakukan penyedotan lumpur tinja, juga gunakan tangki septik sesuai ketentuan. Namun, seperti yang masih terjadi saat ini, masyarakat umumnya baru memanggil kita jika sudah ada masalah. Akibatnya, sungai-sungai di Bekasi hampir seluruhnya tercemar sedang," kata Andrea kepada Media Indonesia.
Sukses menyandang status sebagai BLUD sehingga bisa lebih lincah mengatur aspek keuangan, PALD Kota Bekasi yang rutin menerima kunjungan kerja dari berbagai daerah, termasuk Kabupaten Sumbawa Barat pada November 2021, kini juga berkolaborasi dengan UNICEF. Nama institusi dan nomor kontak PALD tercantum dalam cekidot.org, program yang didedikasikan meningkatkan kesadaran dan kepedulian akan sanitasi, salah satunya dengan tidak melakukan penyedotan tangki septik secara teratir. Akibatnya, E.coli yang menjadi penyebab diare, penyebab kematian utama pada anak terus mengancam.
BULD PALD Bekasi menjadi satu dari 26 Pasukan Pemburu Tai yang tercantum dalam cekidot.org. "Di negara lain yang sistem pengelolaan limbah tinjanya terpusat, ancaman itu bisa diminimalisir karena dilakukan oleh sistem. Di Indonesia, pencemaran itu hanya bisa diatasi kesadaran keluarga untuk melindungi anak-anak dari diare yang mengancam hidup mereka," kata Andrea yang mematok ongkos Rp150 ribu hingga Rp300 ribu per rumah bahkan menyediakan paket 5 rumah senilai Rp1juta untuk memudahkan masyarakat mengakses layanan.
Kesadaran itu, kini terus dirintis PALD Kota Bekasi, termasuk dengan melakukan edukasi pada para pelanggannya, salah satunya Ibnu Aziz, 33, ayah dua anak yang bekerja sebagai supir. "Tadinya WC bau, saya juga punya anak dua sehingga kuatir akan ada penyakit lainnya," ujar Aziz.
Ke depan, didukung UNICEF, Andrea menyatakan PALD Kota Bekasi akan mengembangkan layanan dengan menjual tangki septik berstandar yang bisa dicicil serta merintis implementasi regulasi iuran pengurasan tangku septik sebesar Rp18-20 ribu per rumah. "Tujuannya agar kehidupan warga, terutama kesehatan anak-anak juga makin baik, tidak ada lagi di E.coli dalam air kita." (X-16)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved