Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
SEKRETARIS Daerah DKI Jakarta Saefullah menginstruksikan kepada jajaran Pemerintah Kota Jakarta Utara khususnya pada camat dan lurah Penjaringan untuk menyelidiki beredarnya Surat Peringatan (SP) 1 di lingkungan warga Luar Batang.
Menurut mantan wali kota Jakarta Pusat ini, SP berisi pemberitahuan penggusuran rumah warga itu palsu. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hingga saat ini belum mengeluarkan perintah apapun terkait kawasan Luar Batang.
Saefullah menduga, SP 1 palsu tersebutlah yang memicu kericuhan terjadi seusai dirinya berkunjung ke Masjid Luar Batang.
"Awalnya saya datang kesana damai-damai saja. Tapi habis itu rusuh. Saya dapat laporan banyak warga teriak gusur-gusur, ternyata ada SP 1 itu. Tapi saya baru dapat laporan lewat telepon. Saya belum lihat langsung suratnya seperti apa," kata Saefullah di Balai Kota, Selasa (3/5).
Kericuhan itu berujung pada pemukulan terhadap anggota Satpol PP dan lurah Penjaringan. Kedatangan Saefullah pada Senin malam (2/5) pun merupakan kedatangan yang ketiga kali dalam rangka pendekatan kepada warga agar warga mau menjual tanah kepada Pemprov DKI sekaligus menjelaskan rencana penataan kawasan Luar Batang.
Kedatangan Saefullah semalam pun menegaskan bahwa pihaknya ingin memberikan bantuan kepada Masjid Luar Batang melalui dana hibah yang bisa diusulkan melalui APBD Perubahan 2016.
"Saya kesana sudah bawa tukang jahit untuk mengukur petugas masjid agar bisa dibikinkan seragam. Saya juga sudah menginstruksikan Biro Pendidikan, Mental dan Spiritual untuk mengusulkan dana hibah bagi Masjid untuk renovasi," tuturnya.
Saefullah pun menuturkan pada pertemuan dengan perwakilan warga dan pengurus masjid di kantor camat Penjaringan tadi malam, warga menolak menjual tanah. Namun demikian, Saefullah mengaku tidak kapok untuk berupaya dan akan terus menggelar pertemuan dengan warga.
"Itu kan kampung kita. Tidak kapoklah. Karena tujuan kita untuk menata," terangnya.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pun menyatakan akan meminta pihak kepolisian menyelidiki kasus pemukulan yang dilakukan warga kepada aparat Pemprov.
"Sekda kan bukan sekali dua kali kesana. Makanya saya pikir (penolakan) kayak gini kan susah. Tunggu kepolisian saja deh," ujarnya.(X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved