Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Ribuan Buruh Bergerak ke Istana

Antara
01/5/2016 12:52
Ribuan Buruh Bergerak ke Istana
(Personil Polisi mengawal massa buruh yang bergerak dari Bunderan HI ke arah Istana--- Foto: TMC Polda Metro Jaya)

RIBUAN buruh anggota berbagai serikat pekerja bergerak dari bundaran patung kuda menuju Istana Merdeka, Jakarta, untuk menyampaikan tuntutan mereka pada peringatan hari buruh internasional, Minggu (1/5).

Sambil membawa spanduk dan poster berisi tuntutan buruh serta bendera serikat pekerja mereka berjalan menuju Istana Merdeka, tempat mereka akan berorasi menyampaikan aspirasi hingga pukul 13.00 WIB sebelum bergerak ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) untuk mengikuti acara puncak peringatan Hari Buruh Internasional.

"Dari wilayah Jabodetabek aksi di patung kuda. Dari target massa 150 ribu, yang datang 100 ribu, ada 3.000 bus yang mengangkut mereka," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal di bundaran patung kuda.

Selain KSPI, anggota Persatuan Pegawai PT Indonesia Power, Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Gerakan Buruh Indonesia (GBI), Gerakan Honorer Kategori 2 Indonesia Bersatu (GHK2IB), Federasi Serikat Pekerja Aneka Sektor Indonesia (FSPASI) dan serikat buruh lainnya berpartisipasi dalam aksi tersebut.

Said mengatakan pada peringatan Hari Buruh Internasional tahun ini para pekerja menyampaikan empat tuntutan, salah satunya pencabutan Undang-Undang No.78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.

"Cabut pengupahan. Tolak upah murah, naikkan upah minimum di 2017 sebesar Rp650 ribu," kata dia.

Selain itu, mereka menuntut penghentian kriminalisasi terhadap aktivis buruh dan sosial, pengentian pemutusan hubungan kerja buruh yang dikriminalisasi serta pembebasan aktivis dan buruh yang dikriminalisasi.

Mereka juga menyuarakan penolakan terhadap reklamasi, penggusuran, dan pengampunan pajak.

Para pekerja menyatakan akan mendeklarasikan organisasi masyarakat buruh bernama Rumah Rakyat Indonesia (RRI) dan Organisasi Rakyat Indonesia (ORI).

"ORI dan RRI bertujuan mempersatukan nelatan, petani, buruh, masyarakat urban, mahasiswa. Blok politik mempersatukan isu bersama," kata Said. (Ant/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya