Inisiatif Warga Tangsel Ini Bantu Penyandang Disabilitas d Masa Pandemi

Syarief Oebaidillah
29/8/2021 21:24
Inisiatif Warga Tangsel Ini Bantu Penyandang Disabilitas d Masa Pandemi
Bantuan untuk penyandang disabilitas di Tangerang Selatan(Dok. Pribadi)

PANDEMI covid 19 yang melanda dunia dan tanah air sangat berdampak pada berbagai sektor publik.Tak terkecuali kalangan disabilitas khususnya para penyandang tunanetra.

Mereka yang tergabung dalam komunitas  Persatuan Tunanetra  Asri (Pertunas) tetap berupaya bertahan secara mandiri menyambung hidup dengan mencari nafkah berdagang atau menjual kerupuk, memijat dan mengamen.

Disisi lain, mereka juga mengalami kesulitan membayar kontrakan tempat tinggal karena pemasukan berkurang akibat omset usaha mereka juga menurun drastis. Sehingga, beberapa penyandang disabilitas memilih pulang kampung.

Mencermati kondisi tersebut pembina Pertunas, Muntazar, berinisiatif mengetuk hati para donatur di tempat ia bekerja, Medco Grup ,guna membantu para tunanetra tersebut.

"Alhamdulillah penggalangan yang kami lakukan terkumpul donasi yang diharapkan dapat membantu saudara saudara kita ini.Kami berharap donasi ini dapat bermanfaat guna memenuhi keperluan sehari hari dan membayar biaya kontrakan mereka, " kata Muntazar  pada kegiatan Berbagi Untuk Tunanetra , di Sekretariat Pertunas, Pamulang, Tangsel, Banten, Minggu pagi (29/8).

Kegiatan yang juga terkait dengan peringatan bulan Muharam 1443 H ini nantinya akan dipergunakan pula untuk menambah modal usaha tunanetra seperti berdagang krupuk dan keperluan usaha memijat dan lain lain.

Muntazar mengaku amat prihatin dengan kondisi pandemi yang menimpa warga khususnya tunanetra. Karena itu, pria yang akrab disapa Uzenk ini  kerap terlibat berpartisipasi membantu kegiatan penyandang disabilitas tunanetra Pertunas tersebut. 

Baca juga : DKI Jakarta Targetkan Awal 2022 Seluruh Sekolah Belajar Tatap Muka

Ketua Pertunas, Tamam, mengaku bersyukur dan mengapresiasi donasi tersebut

"Kami tidak dapat membalas kebaikan para donantur kami hanya bisa mendokan yang terbaik," ungkap Tamam. Pria yang sehari hari membuka praktek memijat di rumah kontrakan di Pamulang, Tangsel. 

Dia mengeluh mengaku usaha  memijatnya sepi pengunjung .Sebelum covid ia biasa dapat memberi layanan 5-6 pengunjung per hari nya.

"Kini dapat satu pengunjung saja sudah alhamdulillah, " ujarnya.

Saat ini terdapat 80 anggota Pertunas tersebar di kawasan Jakarta Bogor Depok Tangerang dan Bekasi (Jabobedetabek).

Senada, tunanetra lainnya, Ngadiyem yang sudah lama tidak praktek memijat dan beralih menjual krupuk mengaku sepi pembeli. 

Sebelum pandemi setiap hari ia berjualan di area Stasiun Kereta  Pondok Ranji, Ciputat, Tangsel. Karena sepi pembeli,  seminggu satu kali ia berusaha berjualan..Untungnya, ia.mempunyai seorang anak bernama Dyah, yang telah bekerja dan membantu menyambung hidup sehari hari serta membayar biaya kontrakan rumah tinggal nya.

Menyinggung rencana penambahan modal usaha dari donasi yang terkumpul, Tamam dan Ngadiyem mengungkapkan akan berupaya memanfaatkan sebaik-baiknya .Diantaranya membiayai permodalan  usaha berdagang kerupuk anggota Pertunas yang tersebar di Jabodetabek.

"Semoga usaha ini mendapat dukungan para donatur kami untuk usaha dagang krupuk .Dan kami bersyukur para donatur akan membeli kerupuk yang kami usaha nanti," tukas Ngadiyem. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya