Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
GUBERNUR DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama mengaku tak tahu apakah ungkapan kekecewaan Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi di media sosial sarat dengan politik atau tidak. Dia pun mengaku tak peduli dengan hal tersebut.
Ahok menegaskan hanya peduli dengan kinerja anak buahnya. Dia mencontohkan saat pelantikan pada Januari 2015, Ahok sudah mendengar soal adanya 'Geng Golf' di tingkat eselon II pejabat DKI.
"Begitu selesai lantik sudah bisik-bisik tuh termasuk dia (Rustam) juga tuh mau main golf dimana nanti. Ini nih geng golf sebetulnya," kata Ahok di Lapangan IRTI, Jakarta Pusat, Senin (25/4).
Tak hanya itu, Ahok juga sempat mengetahui kabar bahwa pejabat eselon II DKI susah naik pangkat jika tak ikut geng golf dan jika tak bisa bermain golf. Dia menambahkan, pada zaman Gubernur sebelum-sebelumnya, menurut Ahok, main golf sekelas eselon II bisa sampai ke luar negeri.
Mendengar hal itu, Ahok mengaku tak serta merta bisa menyingkirkan pejabat DKI yang hobi main golf. "Saya juga enggak bisa dong semua pemain golf pejabat DKI saya singkirkan. Enggak pantes juga walaupun dulu saya denger cerita ini," ungkap Ahok.
Ahok pun menceritakan ketika Rustam minta izin untuk bermain golf sekali sampai dua kali seminggu kepada dirinya. Ahok pun mengaku memperbolehkan hal tersebut. Sebab dia bilang tak akan memecat orang yang berkinerja baik karena hanya permainan golf.
"Saya bilang oke enggak masalah tapi kerjanya mesti beres ya. Itu yang saya sampaikan," terang dia.(X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved