Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Jelang PTM Malah Muncul Klaster Sekolah di Kota Bogor

Dede Susianti
06/6/2021 13:26
Jelang PTM Malah Muncul Klaster Sekolah di Kota Bogor
Wali Kota Bogor Bima Arya(Ant/Arief Firmansyah)

MENDAPATI laporan adanya klaster sekolah/pesantren di Kota Bogor, Jawa Barat, Wali Kota Bogor Bima Arya mengeluarkan empat kebijakan darurat.

Sebelumnya dilaporkan ada 32 santri di Pondok Pesantren Bina Madani di Kelurahan Harjasari, Kecamatan Bogor Selatan positif terpapar covid-19. Angka itu merupakan hasil tes antigen.

“Saya mendapat laporan bahwa ada satu Pondok Pesantren di daerah Bogor Selatan yang akan menyelenggarakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Karena jumlah santrinya banyak, ada 398 orang dan pengurus 55 orang, maka diputuskan untuk dilakukan swab antigen di sana. Kemudian dari swab antigen pada 3-4 Juni itu, ada 32 santri yang hasil antigennya positif," ujar Bima Arya, kemarin.

Tindakan cepat pun langsung dilakukan dengan membawa mereka yang terkonfirmasi positif ke pusat isolasi. Untuk penyebab atau awal mula mereka terpapar, pihaknya menduga berasal dari kegiatan berpergian luar kota.

"Dari 32 santri tersebut kita sudah bawa ke pusat isolasi kami, di BPKP Ciawi, sebanyak 24 santri. Delapan diisolasi mandiri di rumah masing-masing. Ada dugaan bahwa mereka terpapar saat pulang kembali dari kampung halamannya. Ada yang dari luar Jawa, ada dari dalam Pulau Jawa juga,” ungkapnya.

Selaku Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor, Bima langsung memberikan arahan kepada aparatur wilayah, dinas terkait dan pengurus ponpes di posko sementara yang letaknya tidak jauh dari lokasi.

Kemudian Bima menyusun langkah-langkah penanggulangan agar virus tersebut tidak menyebar ke lebih banyak santri.

“Tadi pagi saya langsung kunjungi lokasi di sana, kemudian menyusun langkah-langkah. Pertama adalah menutup total tidak boleh ada aktivitas keluar masuk dari dan menuju pesantren. Kedua, besok 421 santri dan pengurus akan kita lakukan swab PCR, meskipun sebelumnya antigen mereka negatif,” ujar Bima.

Kebijakan ketiga, Bima meminta agar pengurus ponpes berkoordinasi dengan satgas untuk memastikan protokol kesehatan.

“Walaupun antigennya negatif, tetapi tetap prokes. Tidak lepas masker, tidur jaga jarak dan dibatasi aktivitas. Ponpes juga sepakat untuk tidak menerima kunjungan dari keluarga atau orangtua santri,” katanya.

Kebijakan lainnya, Bima juga memerintahkan Perumda Pasar Pakuan Jaya untuk membantu memenuhi kebutuhan logistik dengan menyuplai logistik.

“Jadi jangan sampai yang dari dalam belanja keluar atau belanja sendiri ke pasar karena mereka sedang isolasi. Di sana juga dibentuk posko gabungan antara ASN, TNI/Polri,”tegas Bima.

Selain itu tim kesehatan juga disiagakan dari dinas kesehatan dan puskesmas untuk memonitor perkembangan kondisi santri.

“Tadi saya cek di sana sudah ada surveilans-nya yang setiap hari memonitor kondisi santri. Kebutuhan vitamin dan obat-obatan lainnya juga didistribusikan langsung,” pungkasnya. (OL-13)

Baca Juga: 12 ODGJ di Depok Disuntik Vaksin Covid-19



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya