Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Ingin Daftar Polisi sampai hanya Swafoto

Budi Ernanto/J-4
10/4/2016 08:46
Ingin Daftar Polisi sampai hanya Swafoto
(MI/Galih Pradipta)

ADI Wahyu dan Mega Ayundya, dua siswa Akademi Kepolisian, tampak sibuk sejak Jakarta Metropolitan Police Expo 2016 dibuka pukul 09.00 WIB, Sabtu (9/4). Dengan sabar dan ramah, keduanya bergantian menjawab pertanyaan pengunjung yang didominasi anak muda di stan Biro Sumber Daya Manusia Polda Metro Jaya yang mereka jaga.

Stan itu memang menjadi salah satu bagian yang paling banyak dikunjungi pada acara yang digelar di Gandaria City, Jakarta Selatan, sejak Jumat (8/4) itu.

"Banyak yang bertanya bagaimana cara mendaftar jadi polisi. Ada juga yang nanya, apa saja yang dipelajari selama pendidikan untuk jadi polisi," kata Adi.

Faisal, 16, menjadi salah satu pengunjung yang berminat untuk menjadi polisi. Ia banyak bertanya bagaimana cara mendaftar dan persyaratan apa saja yang harus dipenuhi.

"Saya mau jadi polisi supaya bisa menangkap penjahat," ujarnya.

Banyaknya polisi yang menangkap penjahat membuat Faisal terkesan dan termotivasi menjadi polisi. Salah satunya aksi polisi saat melumpuhkan sekelompok teroris di kawasan Sarinah, MH Thamrin, Kamis (14/1) silam.

Pengunjung lainnya, Iqbal, 16, sengaja datang ke acara itu dengan beberapa temannya. Seperti Faisal, Iqbal pun berminat untuk mendaftar sebagai polisi.

"Saya ikut pramuka. Beberapa kali ikut dalam kegiatan membantu polisi seperti mengatur lalu lintas. Saya kepingin jadi polisi betulan," ujarnya.

Sementara itu, Faras, 17, yang juga mengunjungi stan itu tertarik untuk bergabung dengan kepolisian di bagian satuan pembinaan masyarakat. "Karena nanti kan bisa dekat dengan masyarakat dan bisa mencari tahu masalah (keamanan) apa saja yang ada dan bagaimana mengatasinya," tutur Faras.

Namun, tidak semua pengunjung yang mendatangi stan Biro Sumber Daya Manusia itu ingin mendaftar jadi polisi. Reza, 19, misalnya. Ia tertarik mendatangi stan itu hanya untuk berswafoto ria dengan Brigadir Dua Erika, 20, polisi wanita yang ikut menjaga stan itu.

"Saya tidak tertarik jadi polisi. Karena citranya masih kurang bagus. Khususnya polisi lalu lintas, masih ada yang minta damai saat tilang. Saya ke sini mau foto sama polwan saja," kata Reza.

Selain stan Biro Sumber Daya Manusia, yang menarik minat pengunjung ialah tempat penjualan cendera mata. Baju bertuliskan 'Turn Back Crime' menjadi yang paling laris diborong pengunjung. Baju itu dijual dengan harga mulai Rp150 ribu. "Desain bajunya bagus. Jadi, saya beli," kata Bambang, warga Pasar Minggu yang langsung memakai baju itu begitu dibeli.

Selain itu, ada pula celana kargo khas polisi yang dijual dengan harga Rp1,3 juta per potong. Buku Geger Kalijodo yang ditulis Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti termasuk menjadi yang laris dibeli pengunjung.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya