Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Jatah Vaksin Wali Kota Bogor Direlakan kepada yang Lebih Butuh

Dede Susianti
01/3/2021 21:00
Jatah Vaksin Wali Kota Bogor Direlakan kepada yang Lebih Butuh
Wali Kota Bogor Bima Arya(ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

WALI Kota Bogor Bima Arya Sugiarto gagal divaksin. Ya, sedianya Bima disuntik vaksin di tahap kedua bersama ASN (aparatur sipil negara) lainnya, Senin (1/3) di Puri Begawan, Jalan Pajajaran, Kota Bogor.

"Jadi saya sudah sampaikan hasil pemeriksaan anti boddy saya, titernya masih tinggi, 197,9 . Saya juga diberikan saran oleh dokter-dokter spesialis dan kemarin juga telpon Menteri Kesehatan. Pak budi Gunadi menyarankan saya, ditunda dulu karena titernya masih tinggi,"ungkap Bima.

Karena itu, Bima pun memberikan jatah vaksinnya ke salah seorang relawan jalanan.

"Tapi kan saya ada jatah, jadi saya berikan jatahnya kepada orang yang membutuhkan,"katanya.

Baca juga: Satu Tahun Perjalanan Covid-19, Indonesia dalam Angka

Dia adalah Mahfud, seorang relawan pengatur lalulintas di pertigaan Jalan Sancang, Kecamatan Bogor Tengah. Kiprah Mahfud sebagai seorang relawan jalanan cukup dikenal. Karena selain sudah sejak lama, puluhan tahun jadi relawan, dia pun punya ciri khas saat mengatur jalan. Yakni sambil menari dan menyanyi. Dia selalu penuh rasa gembira saat bekerja.

"Kebetulan, tadi siang kang Mahfud ini datang ke Balaikota, silaturahmi. Saya tanya saja, mau divaksin gak? Beliau mau. Kita cek, discreening, ternyata vit untuk divaksin dan vaksinnya berjalan lancar tadi,"jelas Bima.

Bima memantau jalannya vaksinasi dengan kategori sasarannya profesi pelayan publik di Kota Bogor seperti ASN, pejabat publik, TNI, Polri, DPRD, BUMN/BUMD, guru,, dosen, pedagang pasar, tokoh agama, pelaku pariwisata hotel/resto, ojol, taksi online dan wartawan.

Bima pun turut menyaksikan ketika Mahfud disuntik vaksin. "Kenapa vaksin saya diberikan? Karena fasilitas vaksinnya terbatas,"ujarnya.

Dia menyebut, target vaksin di Kota Bogor ada 86.000. Namun vaksin yang ada hanya 34.000. "Jadi masih kurang. Jadi saya kira karena saya hitung- hitungannya masih ada anti boddy, dan karena beliau ini masih ingin tugas di lapangan,"pungkasnya.

Sementara itu, Mahfud sendiri menyatakan rasa syukurnya karena mendapatkan vaksin. Dia berharap dengan divaksin, dia bisa selalu sehat. Hingga saat ini, dia mengaku tidak merasakan kejadian ikutan pascaimunisasi, selain pegal-pegal.

"Ada pegel. Saya ingin sehat, sudah pengalaman sakit. Alhamdulillah, sekarang sehat lagi, bersyukur. Alhamdulillah,"kata Mahfud.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik