Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Ini Penjelasan Ahok soal Disposisi 'Gila'

LB. Ciputri Hutabara/MTVN
06/4/2016 09:22
Ini Penjelasan Ahok soal Disposisi 'Gila'
(Antara/Puspa Perwitasari)

GUBERNUR DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak setuju jika perhitungan kontribusi tambahan 15 persen di Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantura Jakarta dimasukkan dalam Peraturan Gubernur (Pergub).

Dia pun sempat menulis di kertas disposisi usul Badan Legislatif Daerah (Balegda) DKI itu dengan tulisan 'gila'. Pria yang akrab disapa Ahok ini bilang perhitungan tambahan kontribusi terlalu riskan jika diatur dalam pergub.

"Kalau dihilangkan (dari perda) terus dia buat Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Gubernur dan pengembang. Itu kan gila!," kata Ahok di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (5/4/2016) malam.

Ahok mengungkapkan pembuatan pergub soal perhitungan tambahan kontribusi rentan dipolitisi. Bisa jadi, kata dia, parpol yang mendukung dirinya melobi swasta dan menjadikan pergub itu menjadi objek suap dengan sejumlah cara.

"Ini bahaya. Kalau parpol nawarin ke pengembang 'kalau kamu dukung calon saya bisa dapat pergub' bagimana? Gila saja gubernur PKS dengan pengembang," ungkap dia

Diketahui usul ini dilontarkan oleh Wakil Ketua Balegda, Merry Hotma. Merry mengungkapkan tak seharusnya ada perhitungan detail di dalam suatu peraturan daerah (perda). Sehingga dia mengusulkan perhitungan tambahan kontribusi pengembang sebesar 15% X Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) X Sale Area.

"Perda itu hanya mengatur tema besarnya saja. Perhitungannya bisa diatur lebih lanjut di pergub," ungkap dia.

Kalaupun nantinya dewan ngotot, mantan bupati Belitung Timur itu mengaku tak masalah jika pengesahan rancangan peraturan daerah (raperda) ini menunggu sampai periode selanjutnya. Yang penting dirinya tak mengeluarkan pergub tersebut.

"Enggak bisa keluarin pergub kita! Itu proyek panjang 23 tahun! Mending kita tunggu ganti DPRD saja tahun 2019,," ucap dia dengan nada tinggi. (X/2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gaudens
Berita Lainnya