Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
WARGA cukup mengapresiasi kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang membangun jalan layang (fly over) tapal kuda di Lenteng Agung. Deddy, 28, misalnya mengatakan waktu tempuhnya menuju kantor jadi lebih singkat.
Sebelum adanya fly over tersebut ia mengaku harus mengambil putaran balik yang cukup jauh.
Baca juga: Soal Covid-19, PSI Minta Anies tak Lempar Kebijakan ke Pusat
"Lumayan banget. Hemat sampa 20 menit. Tadinya mau mutar balik saja kalau di sini kan jauh ya karena ada rel kereta. Tidak bisa sembarangan. Beda dengan jalanan dua jalur biasa yang tidak ada relnya, celahnya banyak," ungkap Deddy, Senin (1/2).
Pria yang berdomisili di Kelapa Dua, Depok ini mengatakan saat kondisi tidak pandemi covid, Jalan Lenteng Agung Raya sangat macet dan butuh waktu cukup lama untuk mengantre memutar balik.
Namun, ia menyarankan agar Pemprov DKI juga menambahkan lajur jalan di sisi barat dan timur Jalan Lenteng Agung Raya hingga sepanjang beberapa puluh meter sebelum tanjakan fly over.
Sebab, pembangunan fly over ini memakan satu lajur jalan yang awalnya dua lajur sehingga ada penyempitan (bottle neck) menjelang tanjakan menuju fly over.
"Kalau bisa sebelum nanjak itu ada pelebaran. Karena ini kan menyempit ya ada yang kiri untuk lurus terus dan ada yang ke kanan untuk putar balik. Sekarang sih nggak begitu macet karena ada pandemi. Tapi nanti kalau sudah normal, yakin deh padat banget karena lajur untuk lurusnya menyempit," tandasnya.
Apresiasi juga diberikan warga lainnya. Lenny, 38, ini merasa sangat terbantu dengan adanya fly over tapal kuda tersebut.
Warga Pejompongan, Jakarta Pusat ini mengungkapkan selalu mengunjungi rumah orangtuanya di Tanjung Barat beberapa kali dalam sebulan.
"Iya cukup terbantu. Kalau ada apa-apa mau mutar balik jadi cepat. Orangtua yag tinggal di kawasan sini juga senang sekali," ungkapnya.
Ia menyatakan sudah mencoba menggunakan fly over tersebut dan kondisinya sangat memuaskan. "Belokannya cukup, tidak terlalu tajam. Aspalnya bagus, tingginya juga tidak terlalu tinggi," jelasnya.
Dari pantauan Media Indonesia, ramai kendaraan bermotor yang menggunakan fly over tapal kuda dan tidak ada yang tergelincir atau mengalami kendala. Arus lalu lintas di fly over terlihat berjalan lancar.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta mengujicobakan pengoperasian fly over tapal kuda Lenteng Agung. Fly over ini dibangun pada 2019 lalu dengan dana APBD DKI. Pembangunannya sempat tersendat karena pandemi covid-19. Namun, pembangunan bisa selesai setelah Pemprov DKI mendapatkan pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari pemerintah pusat. Tidak hanya fly over, Dinas Bina Marga DKI Jakarta juga sedang membangun jembatan penyeberangan orang (JPO) di fly over ini sehingga para pejalan kaki dapat nyaman menyeberang jalan. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved