Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
WABAH covid-19 di Jakarta masih terus merebak. Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Suzi Marsitawati menyebutkan bila ditotal, rata-rata petugas tempat pemakaman umum (TPU) di Jakarta memakamkan 100 jenazah dengan protokol covid-19 per hari.
Hal ini merupakan fenomena yang sangat mengkhawatirkan bagi dirinya. Terlebih lagi, Suzi menyebut masih ada sekitar 90 kematian akibat non covid-19 per hari yang juga harus dimakamkan.
Baca juga: Simak, ini Empat Layanan Kesehatan Gratis di DKI
"Jadi tolong deh yang sekarang harus disampaikan tuh supaya tetep masyarakat protokol kesehatan supaya jangan terjadi kematian tiap hari. Kita memakamkan protap covid itu kurang lebih sehari 100 jenazah. Non covid angka kematian kita memakamkan sekitar 90 orang. Jadi ada 190 orang yang harus kita makamkan. Makanya jaga kesehatan," ungkapnya di Balai Kota, Senin (25/1).
Suzi pun menegaskan pihaknya berupaya untuk menambah area pemakaman di berbagai TPU di Jakarta bukan hanya bagi pasien covid-19 atau yang terkait suspek maupin probable, tetapi juga bagi warga yang meninggal dengan sebab lain di luar covid-19.
Di TPU Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, pihaknya sudah mematangkan lahan yang siap untuk memakamkan 600 jenazah.
"Kita tetap mengupayakan, jadi sekarang itu kita buka pertama itu 600 petak dan sekarang sudah mau selesai," kata Suzi.
Namun, menurutnya, dalam menyiapkan petak makam membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Adanya TPU khusus bagi jenazah yang harus diproses dengan protokol covid-19 menurutnya untuk memudahkan pemakaman dan mencegah keluarga membawa pulang jenazah untuk disemayamkan terlebih dulu.
Dua TPU yang dialokasikan khusus untuk kebijakan itu ialah Pondok Ranggon dan Tegal Alur yang masih menyisakan banyak lahan. Namun, dalam waktu kurang dari 10 bulan wabah, kedua TPU itupun penuh sehingga Suzi harus mencari TPU lain seperti di Srengseng Sawah dan Bambu Apus atau melakukan pembelian lahan.
"Kita juga perlu koordinasi karena menggali makam itu kan prosesnya lama. Kita koordinasi antar SKPD agar bisa membantu proses penggalian," tandasnya. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved