Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
SETELAH kawasan Kalijodo, kini giliran kawasan padat penduduk Luar Batang, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara, yang akan dipermak menjadi destinasi wisata religi.
Penertiban lahan yang termasuk ke zona hijau atau ruang terbuka hijau (RTH) direncanakan dilakukan pada 9 April mendatang.
Setelah penertiban, di atas lahan tersebut direncanakan dibangun sheet pile, letaknya di bibir pembatas antara daratan dan laut yang berdekatan dengan kawasan Luar Batang.
Pembangunan dinding sheet pile yang memiliki tinggi 7 meter itu akan lebih tinggi daripada daratan saat ini.
Perbedaan tinggi tersebut akan ditutup dengan beton sehingga tercipta lahan dan jalan inspeksi baru di kawasan itu.
Pembukaan akses jalan itu, ungkap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, bertujuan agar Masjid Luar Batang semakin nyaman dikunjungi warga yang ingin berziarah ke makam keramat yang ada di sana.
Selain itu, pedagang kaki lima (PKL) di area itu akan ditata untuk memenuhi kebutuhan para peziarah.
"Itu kan kawasan hijau. Tanah negara. Jadi saya mau bebaskan sekalian kita tata nanti. Kita juga mau sheet pile muara dan pinggirnya 7 meter. Karena sheet pile mau tidak mau lebih tinggi, ya kita harus cor dan jadi jalan baru. Di situ nanti kita tempatkan PKL," kata Ahok, di Balai Kota, Kamis (31/3).
Terhubung
Kawasan Pasar Ikan pun akan direhab menjadi lebih representatif karena dilengkapi plaza.
Menurut rencana, area itu akan disulap menjadi wisata bahari yang saling terhubung dengan beberapa kawasan lain, seperti Luar Batang.
"Jadi nanti buat wisata bahari saja. Itu kan tempat wisata yang bagus. Harapan kita, ada plaza yang lebar. Dari arah Teluk Sunda Kelapa mengarah ke Masjid Luar Batang tuh sejarah Jakarta," kata Ahok.
Ahok mengatakan, untuk menjadikan kawasan itu wisata bahari, tidak diperlukan cetak biru.
Dia tidak ingin yang terlalu rumit.
"Enggak usah blueprint. Apa yang susah cuma plaza doang? Sekarang apa sih yang susah cuma pasangin undersheet, pasang sheet pile, ratain, tanam hijau sudah," ujarnya.
Ahok juga tidak ambil pusing soal penataan kawasan wisata bahari yang tidak ada dalam APBD DKI.
Ia akan meminta kewajiban pengembang untuk menatanya.
"Enggak usah pakai APBD, panggil saja pengembang tagih kewajiban CSR. Pokoknya bikin plaza seluas-luasnya karena juga mau nampung PKL," ujarnya.
Kepala Dinas Tata Air DKI, Teguh Hendarwan, yang ditugasi sebagai pelaksana proyek itu, sudah mempersiapkan berbagai hal, misalnya alat berat sebanyak 10 unit dan truk-truk beserta pekerja harian lepas (PHL).
Setelah pembangunan sheet pile di pesisir Luar Batang, Teguh sudah merencanakan pembangunan sheet pile di tiga muara sungai lainnya, yakni Kali Blencong, Muara Baru, dan Kali Adem. (Put/Ssr/J-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved