Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
BANJIR rob yang melanda Pelabuhan Muara Baru selama tiga hari berturut-turut, berimbas pada pengusaha perikanan. Pasalnya, pengusaha merugi puluhan miliar. Tak hanya itu, infrastruktur jalan banyak yang rusak akibat banjir tersebut. Melihat kondisi tersebut,
Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin meninjau Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman (PPSNZ) Muara Baru, Penjaringan, Jakarta
Utara. Sudin mengatakan dirinya ingin mendengar langsung, siapa yang bertanggung jawab atas perbaikan Pelabuhan Muara Baru. Terlebih untuk antisipasi banjir rob yang bisa terjadi kapanpun.
"Tiga hari (kerugian) Rp10 miliar, ya nanti kalau seminggu tinggal kita Rabu (18/11).
Dalam pertemuannya, dia juga mendengar kendala yang disampaikan perwakilan dari Perum Perikanan Indonesia (Perindo). Kerugian hingga puluhan miliar tersebut lantaran kegiatan bongkar muat nyaris lumpuh. Dalam sehari seharusnya ada sekitar 17-20 kapal yang bongkar muat. Namun karena adanya banjir rob, sehari hanya ada tiga kapal.
"Memang bagaimana pun semua itu faktor alam, tapi kan kita sebagai manusia punya akal bisa memperbaiki. Kalau hanya pompa, buang, pompa, buang, itu kan bukan solusi. Hanya jangka pendek saja," kata Sudin.
Ia menilai, kerusakan infrastruktur juga menjadi masalah di pelabuhan tersebut, dan menjadi tanggung jawab Perindo untuk memperbaiki. Namun, Perindo mengaku tidak bisa melakukan upaya perbaikan karena terkendala biaya.
"Seharusnya Perindo sebagai badan usaha kan ngomong. Pengusaha, gua nggak cukup nih. Kalian bantu deh, ayo 500 meter dulu (perbaiki jalan) kan bisa begitu," kata Sudin.
baca juga: Siang ini, Banjir Rob Genangi 3 RT di Jakarta
Sayangnya, pihak Perindo dan asosiasi pengusaha di Pelabuhan Muara Baru tidak dapat berkoordinasi dengan baik. Diketahui, pengusaha ikan juga telah meninggikan jalan meski pada area masing-masing. Akibatnya, tinggi dan rendah jalan tidak sama.
"Suatu tantangan bagi saya selaku pimpinan Komisi IV untuk bisa kamimenyelesaikan masalah ini," tutupnya.(OL-3)
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk udara kabur, berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, serta hujan disertai petir.
BMKG kembali mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem untuk esok hari, Rabu, 16 Juli 2025. Setidaknya 16 wilayah di Indonesia terancam hujan lebat
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan, berawan tebal, udara kabur, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan
Untuk 38 kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
"Tim melalukan pemantauan sekaligus menyampaikan sosialisasi secara langsung kepada warga pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan,"
Badan Meteorologi BMKG memperkirakan cuaca ekstrem akan melanda sebagian besar wilayah Indonesia pada Minggu, 13 Juli 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved