Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
BANJIR rob yang melanda Pelabuhan Muara Baru selama tiga hari berturut-turut, berimbas pada pengusaha perikanan. Pasalnya, pengusaha merugi puluhan miliar. Tak hanya itu, infrastruktur jalan banyak yang rusak akibat banjir tersebut. Melihat kondisi tersebut,
Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin meninjau Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman (PPSNZ) Muara Baru, Penjaringan, Jakarta
Utara. Sudin mengatakan dirinya ingin mendengar langsung, siapa yang bertanggung jawab atas perbaikan Pelabuhan Muara Baru. Terlebih untuk antisipasi banjir rob yang bisa terjadi kapanpun.
"Tiga hari (kerugian) Rp10 miliar, ya nanti kalau seminggu tinggal kita Rabu (18/11).
Dalam pertemuannya, dia juga mendengar kendala yang disampaikan perwakilan dari Perum Perikanan Indonesia (Perindo). Kerugian hingga puluhan miliar tersebut lantaran kegiatan bongkar muat nyaris lumpuh. Dalam sehari seharusnya ada sekitar 17-20 kapal yang bongkar muat. Namun karena adanya banjir rob, sehari hanya ada tiga kapal.
"Memang bagaimana pun semua itu faktor alam, tapi kan kita sebagai manusia punya akal bisa memperbaiki. Kalau hanya pompa, buang, pompa, buang, itu kan bukan solusi. Hanya jangka pendek saja," kata Sudin.
Ia menilai, kerusakan infrastruktur juga menjadi masalah di pelabuhan tersebut, dan menjadi tanggung jawab Perindo untuk memperbaiki. Namun, Perindo mengaku tidak bisa melakukan upaya perbaikan karena terkendala biaya.
"Seharusnya Perindo sebagai badan usaha kan ngomong. Pengusaha, gua nggak cukup nih. Kalian bantu deh, ayo 500 meter dulu (perbaiki jalan) kan bisa begitu," kata Sudin.
baca juga: Siang ini, Banjir Rob Genangi 3 RT di Jakarta
Sayangnya, pihak Perindo dan asosiasi pengusaha di Pelabuhan Muara Baru tidak dapat berkoordinasi dengan baik. Diketahui, pengusaha ikan juga telah meninggikan jalan meski pada area masing-masing. Akibatnya, tinggi dan rendah jalan tidak sama.
"Suatu tantangan bagi saya selaku pimpinan Komisi IV untuk bisa kamimenyelesaikan masalah ini," tutupnya.(OL-3)
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca terbaru untuk Selasa, 19 Agustus 2025. Sejumlah wilayah Indonesia diprediksi mengalami cuaca ekstrem.
BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia untuk Kamis, 7 Agustus 2025.
Peringatan dini berlaku mulai 1 hingga 6 Agustus 2025. Banjir rob bisa masuk ke pemukiman warga, jalan dan tempat umum.
Untuk korban yang memiliki lahan di luar Timbulsloko bisa dapat bantuan melalui relokasi. Sementara yang tidak punya lahan, bantuannya berupa rumah apung
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk Selasa, 29 Juli 2025. Berbagai kondisi cuaca seperti berawan, udara kabur, hujan ringan hingga sedang
Air laut pasang (rob) tersebut berdampak terhadap sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah seperti Pekalongan, Kendal, Semarang, Demak, Jepara dan Pati.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved