Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DINAS Kesehatan DKI Jakarta yakin angkutan umum tidak menjadi klaster baru penularan covid-19 selama penerapan kembali kebijakan ganjil-genap. Protokol kesehatan di sejumlah transportasi publik diklaim cukup baik.
"Saya rasa sudah ada protokol kesehatan yang ketat di MRT (Mass Rapid Transit) dan Trans-Jakarta," kata Kepala bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia, Minggu (9/8).
Dwi mengatakan pengelola angkutan umum telah menjalankan protokol kesehatan dengan membatasi 50% kapasitas penumpang dalam gerbong kereta dan bus. MRT dan Trans-Jakarta juga telah memodifikasi angkutan dengan marka jaga jarak (physical distancing).
Baca juga: 8 Agustus, Jakarta Sumbang Kesembuhan Covid-19 Terbanyak
"Tempat antrean orang di moda transportasi diatur untuk punya jarak. Pengguna juga diatur mengantre di ruang terbuka prinsipnya lebih baik dibanding ruang tertutup," ucapnya.
Selain itu, pengelola transportasi umum disebut telah membuat sejumlah aturan untuk meminimalisasi penularan covid-19. Mulai dari pelarangan berbicara secara langsung maupun lewat telepon genggam, pengecekan suhu tubuh, hingga kewajiban menggunakan masker.
Dwi melanjutkan Pemprov DKI telah memberi alternatif bus gratis di sejumlah stasiun Kereta Rel Listrik (KRL) demi mengantisipasi penularan covid-19. Masyarakat diminta bijak dan mematuhi seluruh aturan yang telah dibuat.
"Kita harus sama-sama sadar kalau kita belum aman. Jadi harusnya tinggal kitanya pengguna moda transportasinya, yang taat terhadap peraturan dan protokol kesehatan," ujar Dwi. (OL-1)
Jika setelah proses investigasi internal terbukti karyawan bersangkutan menggunakan ijazah palsu, maka akan ditindak sesuai peraturan internal yang berlaku dengan pemecatan.
MRT Jakarta berkomitmen mendukung kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam meningkatkan aksesibilitas transportasi publik yang nyaman, aman dan efisien bagi masyarakat.
PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menetapkan tarif khusus layanan Transjakarta yakni Rp1 untuk penumpang wanita, pada Hari Kartini.
DALAM rangka memperingati Hari Angkutan Nasional pada Kamis (24/4), Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan kembali menggratiskan layanan transportasi umum
Pola operasi MRT Jakarta tersebut hanya berlaku untuk tiga hari saat libur sehingga pada Kamis (30/1) pola operasi akan kembali normal.
Penghapusan layanan koridor jelas bukan kebijakan yang cerdas, dan bertentangan dengan pembangunan MRT Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkapkan rute baru TransJabodetabek dengan trayek Bekasi-Dukuh Atas yang melalui Tol Becakayu segera diresmikan.
Saat pembangunan LRT Jakarta, aktivitas naik dan turun penumpang dialihkan sementara di halte Utan Kayu sisi kiri dan sisi kanan mulai 27 Juni 2025 - 27 Juli 2025.
Dishub DKI Jakarta juga menambah jam operasional layanan tiga angkutan umum tersebut. Kebijakan ini berlaku selama 24 jam pada 22 Juni 2025, mulai pukul 00.00 WIB hingga 23.59 WIB.
Bagi warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) atau luar daerah lainnya, Anda bisa menjajal ragam transportasi umum untuk pergi ke Jakarta Fair.
Rute ini akan beroperasi setiap hari Senin-Jumat mulai pukul 14.00 WIB-23.00 WIB. Sedangkan pada akhir pekan, layanan tersedia mulai pukul 08.00 WIB-24.00 WIB.
“Kebijakan penetapan tarif Rp1 ini juga didukung dengan perpanjangan jam operasional di sejumlah rute, khususnya untuk mendukung mobilitas warga dalam perayaan malam puncak HUT Jakarta,”
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved