Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
MIGRASI pekerja seks komersial (PSK) eks Kalijodo melanda daerah pinggiran Kota Depok. Setidaknya, belasan PSK eks-Kalijodo kini melakukan pekerjaannya di beberapa wilayah di Depok.
Mirna, 22, satu dari belasan PSK eks Kalijodo asal Karawang, Jawa Barat mengaku sudah sepekan menggeluti profesi haram tersebut di Kota Depok. "Jauh-jauh hari sudah mencari pangkalan di Kota Depok," kata Mirna.
Sebelumnya, jelas Mirna, dirinya dan beberapa PSK eks Kalijodo mencoba pindah ke Jalan Raya Narogong, Bantar Gebang, Kota Bekasi. Tapi di lokasi tersebut, tamu yang datang sepi. "Lokalisasi Pangkalan 12 ramainya paling sampai pukul 21.00," katanya.
Karena itu, Mirna memutuskan pindah ke Depok yang dinilai lebih ramai. "Di tempat ini kita mangkal dan bertransaksi. apalagi jalan itu banyak dilewati kenderaan dari Jakarta menuju ke Bekasi dan sebaliknya, “ katanya.
PSK eks Kalijodo lainnya, Icha, 21, mengatakan di bilangan Kecamatan Cimanggis, terdapat 11 pangkalan penjaja seks. Tempat itu jauh dari permukiman warga.
"Di sini cukup merasa nyaman karena tak pernah dirazia petugas. Sudah sepekan lamanya disini tak pernah kena razia. Berbeda dengan di Kalijodo kita sering dikejar-kejar petugas Pol PP, “ katanya.
Menanggapi hengkangnya PSK Kalijodo ke Depok, Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna mengatakan sudah memerintahkan Kepala Pol PP Kota Depok Nina Suzana untuk memerangi penyakit masyarakat tersebut. "Kita sudah minta lokalisasi prostitusi di Depok agar ditertibkan baik yang berkedok warung kopi dan kafe," kata Pradi, Selasa (1/3).
Pradi juga sudah memerintahkan Camat Cimanggis dan Lurah Pondok Ranggon agar merazia seluruh lokalisasi prostitusi di kawasan tersebut. "Tertibkan segera. Saya tak mau jika warga sampai resah," tegasnya. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved