Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
KEHENINGAN di permukiman liar yang terletak di kolong Tol Pluit-Tomang sontak pecah setelah ratusan Satpol PP memasuki kawasan itu. Bersama Camat Penjaringan Abdul Khalit, seluruh perugas menyebar ke rumah-rumah warga sembari menginstruksikan agar para penghuni kolong tol segera angkat kaki.
Herman, 45, seorang pedagang ikan yang sudah dua tahun menetap di kawasan terlarang untuk mendirikan bangunan itu terlihat kaget.
Walau sudah ada kabar yang bersiur terdengar tentang penggusuran kawasan tempat tinggalnya, namun Ia tak menyangka akan terjadi semendadak ini.
"Sekitar jam 10.00 diberitahukan, jam 12.00 sudah harus angkat kaki," katanya kepada Media Indonesia sambil mengakuti barang-barangnya, Selasa (1/3).
Ia menghubungi saudaranya untuk segera mendapatkan tempat bermukim yang baru. Dengan dibantu menggunakan mobil milik saudaranya, Herman mengangkati barang-barang bersama keempat anaknya untuk segera pindah.
"Dapat kontrakan di Pluit harganya Rp300 ribu per bulan. Yang jadi masalah, anak-anak sekolahnya dekat sini. Jadi, harus tambah biaya untuk ongkos mereka nanti," keluhnya.
Selain bergeser ke tempat baru di wilayah Jakarta, ada juga warga penghuni kolong tol yang memutuskan untuk pulang kampung.
Rizal, contohnya. Warga asal Tegal, Jawa Tengah itu lebih memilih kembali ke kampung halamannya dengan menyewa truk seharga Rp2,5 juta untuk membawa barang-barang miliknya seperti kulkas, TV, sepeda motor, dan lainnya.
Penggusuran seperti ini bukan hal asing bagi Rizal. Ia yang sudah bernaung di bawah kolong tol itu sejak 1999, sudah dua kali mengalami penggusuran.
"Pulang kampung saja dulu. Nanti kalau masih ada yang bangun rumah lagi di sini, saya balik lagi," cetusnya.
Ada 380 petak rumah gubuk yang ada di bawah kolong tol tersebut. Warga terlihat berduyun-duyun mengangkut barang-barang mereka, ada yang melangsir dengan sepeda motor dan bajaj, ada juga yang menyewa mobil box hingga truk.
Selain untuk pengamanan, 100 personel Satpol PP juga dikerahkan untuk membantu pindahan warga. Selain itu, kata Wakil Kepala Satpol PP DKI Jakarta Yani Wahyu Purwoko, pihaknya juga menyiapkan 10 truk untuk membantu mengankut barang-barang warga yang pindah ke lokasi lain di Jakarta.
Camat Penjaringan Abdul Khalit mengimbau agar warga agar kooperatif dan mau segera mengosongkan lokasi.
"Secepatnya harus pindah, hari Kamis sudah harus clear di sini." (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved