Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Nyaris tidak Ada Perayaan di Hari Jadi Kota Depok

MI/KISAR RAJAGUGUK
28/4/2015 00:00
Nyaris tidak Ada Perayaan di Hari Jadi Kota Depok
Pengunjuk rasa menggelar aksi teatrikal saat berdemonsrasi di depan Kantor Wali Kota Depok Jawa barat, Kemarin.(MI/BARY FATHAHILAH)
BEBERAPA kepala dinas badan lembaga dan kantor terpaksa menempati kursi-kursi yang diperuntukan bagi tamu kehormatan dalam upacara perayaan hari jadi ke-16 Kota Depok yang digelar kemarin. Mereka diminta mengisi kursi-kursi itu agar tidak terlalu terlihat kosong melompong saat Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail berpidato. Perayaan HUT kali ini memang terlihat sepi. Bahkan, kursi tamu yang diperuntukan bagi mantan petinggi Kota Depok tak terisi.

"Suasana peringatan HUT kali ini sepi dan lengang. Seperti tidak ada kegiatan. Peserta upacara tidak banyak, hanya dihadiri beberapa undangan," ungkap Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok M Nasrun ZA di Balai Kota, tempat pelaksanaan kegiatan tersebut.

Parahnya lagi, pegawai pemkot malah memilih keluar lokasi saat Nur Mahmudi selaku pembina upacara masih berpidato sehingga menambah kosong lokasi upacara hari jadi tersebut.

"Saya lihat banyak pegawai di beberapa pusat perbelanjaan atau niaga. Saya tidak paham alasan mereka meninggalkan tempat upacara," keluhnya.

Perayaan kali ini merupakan perayaan terakhir yang dipimpin Nur Mahmudi sebagai wali kota. Setelah masa jabatannya usai, ia tidak bisa mencalonkan diri lagi sebab sudah memimpin selama dua periode.

Gegap gempita perayaan HUT juga tidak terasa di jalanan Kota Depok. Tidak banyak umbul-umbul, spanduk, dan baliho yang dipasang di jalanan. Masyarakat sendiri terkesan tidak peduli dengan perayaan HUT yang seharusnya menjadi momentum bersejarah lahirnya Kota Depok.

Abdul Hamid, 56, warga Kelurahan Sukamaju Baru, Tapos, mengaku tidak tertarik mengikuti perayaan hari jadi kotanya itu. Ia memilih tetap bekerja dan melakukan rutinitas seperti biasa. "Saya lebih baik bekerja seperti biasa saja. Acara-acara itu tidak ada manfaatnya," kata Hamid.

Alih-alih lebih bersih karena merayakan hari jadi, Kota Depok kemarin tampak kotor karena banyak petugas dinas kebersihan dan pertamanan (DKP) meliburkan diri. Akibatnya, sampah menumpuk di berbagai tempat. Beberapa warga yang tidak tahan dengan tumpukan sampah itu memilih membakar sampah mereka.

"Kami khawatir sampah mengganggu kesehatan karena sudah mengeluarkan bau busuk dan banyak lalat beterbangan," ujar Murdani, 44, warga Perumnas, Kelurahan Abadi Jaya, Sukma Jaya, yang memilih membakar sampah.

Sekretaris Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Depok Oka Barmara Soebada Rahman mengaku sudah mengerahkan truk sampah dan petugas kebersihan untuk mengangkut sampah baik di wilayah Perumnas maupun di kawasan perumahan. (J-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya