Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
MABES Polri tengah menginvestigasi keterkaitan teroris yang ditangkap di Jawa Timur dengan Jemaah Ansharut Daulah (JAD).
"Masih didalami lebih lanjut terkait jaringan mana teroris tersebut," tutur Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Argo Yuwono kepada Media Indonesia, Sabtu (25/4).
Polri mengungkapkan terduga teroris berinisial J yang ditangkap di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (23/4), terpapar paham radikalisme saat menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Madura.
Baca juga: Densus 88 Tangkap Anggota JAD di Surabaya
Namun, pihak Polri tak merinci tindak pidana apa yang dilakukan J.
Baca juga: Ungkap Peretasan dan Hentikan Kriminalisasi Atas Ravio
Menurut Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra, J belajar paham radikal hingga bergabung menjadi anggota JAD Jatim.
"Ada sebuah penularan atau pembelajaran paham-paham radikal yang diterima oleh saudara J. Dari situ kemudian berkembang," ujar Asep.
J yang merupakan warga asal Desa Ngebruk, Kabupaten Malang itu ditangkap tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri di sebuah tempat perusahaan ekspedisi.
Asep mengatakan pihaknya mengamankan barang bukti berupa dua pucuk senjata api jenis FN dan sebuah laras panjang serta ratusan amunisi. (X-15)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved