Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Kasus DBD di Jakpus Meningkat, Warga Diimbau PSN Mandiri

Putri Anisa Yuliani
17/4/2020 13:34
Kasus DBD di Jakpus Meningkat, Warga Diimbau PSN Mandiri
Petugas Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) melakukan pengasapan (fogging).(ANTARA)

KASUS Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Jakarta Pusat meningkat pada Februari jumlah kasus DBD sebanyak 41 kasus. Jumlah itu meningkat hingga tiga kali lipat pada Maret hingga mencapai 120 kasus.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Erizon Safari menyebut masa-masa peralihan dari musim hujan ke musim panas seperti saat ini memang menjadi puncak peningkatan kasus DBD. Meski demikian jumlah kasus DBD ini masih jauh dibandingkan angka tahun lalu yang mencapai 184 kasus sampai pertengahan Maret 2019.

Baca juga: Rawan Covid-19, Petugas TPST Bantargebang Dapat APD

"Karena ini Maret-April memang bulan-bulannya kasus ini meningkat. Jadi memang ada tren kenaikan," kata Erizon saat dihubungi Media Indonesia, Jumat (17/4).

Untuk mencegah bertambahnya kasus DBD, Dinas Kesehatan terus mengimbau masyarakat agar rutin membersihkan lingkungan dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara mandiri. Sebab, saat ini ada wabah Covid-19 yang mengharuskan warga melakukan jaga jarak atau physical distancing.

Hal ini membuat petugas juru pemantau jentik (jumantik) tidak bisa leluasa melakukan tugasnya.

"Masyarakat harus PSN sendiri di rumahnya masing-masing dan ingat untuk membersihkan lingkungan. Sebab, dengan membersihkan lingkungan, sampah yang dapat menampung air untuk tempat kembang biak nyamuk jadi menghilang," tukasnya.

Di sisi lain, pengasapan atau fogging juga tetap bisa dilakukan. Namun, fogging hanya bisa dilakukan berdasarkan keputusan puskesmas dengan melihat penyelidikan epidemiologi kasus DBD dalam satu lokasi.

"Asal menenuhi syarat seperti sudah dilakukan PE dan ada kasus di situ, fogging tetap bisa dilakukan," kata Erizon. (OL-6)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya