Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Tambah 44, Pasien Positif Korona di Jakarta Jadi 268

Insi Nantika Jelita
21/3/2020 15:50
Tambah 44, Pasien Positif Korona di Jakarta Jadi 268
Seorang pegawai tengah diperiksa suhu tubuhnya saat hendak masuk kantor.(Dok.mi)

JUMLAH pasien positif covid-19 di Jakarta terus bertambah. Hingga siang ini tercatat ada 44 warga yang positif terjangkit virus tersebut.

Dengan demikian kini pasien yang positif Korona menjadi 268 orang  dari 224 yang semalam tercatat di data corona.jakarta.go.id. Data tersebut akan diupdate terus seiring perkembangan laporan data pasien korona.

Dari 268 pasien positif itu, rinciannya adalah ditemukan di 181 titik kelurahan di Jakarta dan 87 kasus yang tidak diketahui lokasinya. Lalu sebanyak 375 kasus menunggu hasil pemeriksaan tes korona. Sehingga total kasus menjadi 643.

Dilaporkan juga sebanyak 157 pasien positif korona sudah dirawat, lalu yang sembuh ada 17 orang. Yang meninggal ada 23 pasien dan yang melakukan isolasi mandiri ada 71 orang.

Selain data soal pasien dalam pengawasan (PDP) virus korona di Jakarta ada 528 orang, dengan rincian 313 masih dirawat dan sudah pulang sehat 215.

Lalu tercatat sebanyak 1306 orang dalam pemantauan (ODP) dengan rincian 384 orang dalam proses pemantauan dan 922 dinyatakan selesai dalam pemantauan.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti mengungkapkan pihaknya telah berkoordinasi dengan jajaran Kemenkes RI terkait dengan pelaksanaan kegiatan rapid test covid-19, yang salah satunya telah dilaksanakan di Jakarta Selatan.

"Kami melaksanakan sesuai protokol yang dibuat oleh Kemenkes. Kegiatan rapid test adalah suatu kegiatan yang dilakukan bersamaan dengan kegiatan surveillance," kata Widyastuti.

"Kami mendapatkan 520 unit untuk kegiatan surveillance tracing kontak ke lapangan. Saat ini ditunjuk sebagai uji coba di Jakarta Selatan. Turun bersama tim dari Kemenkes, yaitu Sudin Jaksel dan Puskesmas. Rapid test bukan mengumpulkan orangnya, tapi kunjungan," ujarnya. (Ins/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya