Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
FRAKSI NasDem dan PKS di DPRD DKI mengusulkan agar proses pemilihan calon wakil gubernur DKI Jakarta, diundur. Kedua fraksi menilai sangat berisiko mengumpulkan banyak orang di tengah merebaknya virus korona baru (covid-19).
Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino meminta agar panitia pemilihan tidak memaksakan kehendak. Ia juga membenarkan bahwa ada anggota DPRD DKI yang positif korona. “Padahal sudah jelas-jelas arahan presiden dan gubernur, jangan kumpul-kumpul dulu segala macam, jangan sepelekan ini (covid-19),” kata Wibi ketika dihubungi, kemarin.
Sekretaris Fraksi PKS DKI Achmad Yani, mengatakan dasar usulan penundaan itu ialah situasi pandemi virus covid-19 yang telah menjadi wabah. Menghindari kerumunan lebih baik guna mencegah penularan virus tersebut.
Terpisah, Ketua Panitia Pemilihan (panlih) Wagub DKI dari Fraksi PAN Farazandi Fidinansyah, menegaskan pemilihan tetap sesuai jadwal yang disepakati dalam rapat badan musyawarah, yaitu Senin (23/3) mendatang. “Kalau memang beberapa hari ke depan ada kondisi-kondisi luar biasa terkait korona, nanti akan diambil alih oleh pimpinan DPRD untuk dievaluasi lagi keputusannya,” jelas Farazandi.
Ia menyebut panitia juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan DKI mengenai protokol pencegahan covid-19, seperti sterilisasi gedung, seting tempat duduk, dan lain sebagainya.
Anggota Panlih, Andyka, menambahkan pihaknya akan membatasi jumlah orang yang menghadiri acara.
Panitia memastikan maksimal 200 orang berada di dalam ruang rapat paripurna. Panitia pun menyediakan layar lebar di depan ruang pemilihan untuk masyarakat yang ingin menyaksikan acara, termasuk tempat bagi pewarta. (Put/Ins/Ssr/J-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved