Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
WAKIL Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Pandapotan Sinaga berpendapat Gubernur Anies Baswedan tidak usah memaksakan Formula E tetap digelar. Hal ini merebaknya corona virus (COVID-19) di Ibu kota.
"Kami minta diundur dulu lah. Kan bisa dibilang itu virus korona adalah force majeure. Kalau dipaksakan juga enggak bagus," kata Pandapotan kepada Indonesia.
Pandapotan yang merupakan sekretaris di Komisi B DPRD, bakal segera memanggil Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku penyelenggara Formula E. Pemanggilan tersebut untuk meminta keterangannya soal pelaksanaan Formula E.
"Kami bakal panggil Jakpro dan dinas terkait. Kami kemarin-kemarin sering berkomunikasi dengan mereka untuk minta ditunda soal event itu. Intinya Jakpro jangan memaksakan lah," tutur Pandapotan.
Baca juga: Soal Formula E di Saat Korona Merebak, Sandiaga Ingatkan Anies
Anggota DPRD lainnya dari Fraksi Demokrat, Mujiyono juga terang-terangan meminta ajang tersebut untuk dibatalkan. Ia menyebut sejumlah negara telah memberikan travel warning kepada Indonesia dengan adanya virus korona.
"Statement Demokrat jelas sejak awal untuk menolak Formula E. Itu bakal merugi, karena beberapa negara tidak akan mengutus atletnya untuk datang ke Indonesia. Wisatawan mancanegara pun begitu berpikir dua kali datang ke Indonesia karena isu virus Corona," kata Mujiyono.
Sementara itu Ketua Komisi B DPRD dari Fraksi PKS, Abdul Aziz mengatakan pihaknya akan mengkaji dulu apakah Formula E bisa dihentikan atau tidak. Menurutnya, Anies sudah menggelontorkan sekitar Rp350 miliar ke pihak penyelenggara Formula E.
"Kami bakal review dulu, jika dihentikan apa untung dan ruginya untuk pemda dan warga Jakarta. Pemda sudah menyetorkan dana sekitar Rp350 miliar, kami harus tahu dengan ditundanya itu nasib dana tersebut bagaimana," terang Aziz kepada Media Indonesia.
"Pekan depan kami panggil Jakpro, Dinas Pariwisata dan Dinas Kebudayaan. Kami juga harus tahu perkembangan korona seperti apa sekarang dan prediksi kedepan dari para ahli juga bagaimana," tandasnya. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved