Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

DPRD Meminta Revitalisasi TIM Dimoratorium

(Ins/Medcom/J-3)
04/3/2020 00:30
DPRD Meminta Revitalisasi TIM Dimoratorium
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi lakukan Sidak ke Taman Ismail Marzuki(MI/Insi Nantika Jelita )

KETUA DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi meng-ultimatum PT Jakarta Pro-pertindo (Jakpro) untuk menghentikan proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM). Sanksi tegas bakal diberikan jika kontraktor membandel.

Jakpro yang berwenang atas revitalisasi, terang Prasetyo, ternyata belum menyelesaikan masalah dengan para seniman yang berada di TIM. Konflik muncul karena seniman menolak pembangunan wisma di tempat itu.

"Saya minta ini dihentikan dulu. Saya datang ke sini ternyata masih melihat ada pergerakan dari Jakpro. Seharusnya Jakpro berkomunikasi dengan seluruh seniman hingga mencapai kata sepakat," kata Prasetyo di TIM, kemarin.

Ia menyebut TIM sebagai tempat sejarah dan berkumpulnya para seniman yang tidak bisa sembarang diubah. Prasetyo mengaku pernah mendapat keluhan dari seniman terkait kekhawatiran hi-langnya wadah untuk mengekspresikan karyanya.

"TIM ini sejarah, sejarah bangsa. Dulu ini adalah kebun binatang. Setelah dipindah, tempat ini menjadi tempat kumpul seniman. Apa pun ceritanya, ini harus dihargai,"

Prasetyo mengungkapkan pekan lalu dirinya sempat mengunjungi TIM dan mendapati proyek masih dijalankan. Padahal, pihak Pemprov DKI sudah disarankan untuk berkomunikasi dengan komunitas seniman TIM.

Menurut dia, penjelasan teknis juga perlu disampaikan ke pihak seniman. Misalnya, siapa yang bertanggung jawab dalam pemeliharaan atau biaya sewa gedung. Pemberhentian sementara, imbuhnya, merupakan bentuk kesimpulan dari pertemuan Pemprov DKI dan Komisi X DPR RI, Kamis (27/2).

Prasetyo menegaskan akan mengambil langkah khusus jika proyek tetap dikerjakan. Namun, ia belum mau menjelaskan detail sanksi itu. "Saya punya sanksi sendiri," tandasnya. (Ins/Medcom/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya