Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KETUA DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menegaskan Pemprov DKI Jakarta jangan memaksakan kehendak melaksanakan balap mobil listrik Formula E di kawasan Cagar Budaya Monas.
“Formula E jangan di Monas. Saya tidak menghalangi formula E. Tapi jangan cagar budaya ditabrak begitu. Kita berencana memanggil (Gubernur DKI) Anies (Baswedan). Besok Komisi E akan memanggil guna menanyakan masalah Monas,” ujar Prasetyo di Gedung DPRD DKI, kemarin.
Dia menambahkan, Pemprov DKI memang mendapatkan rekomendasi dari Kemensesneg dan Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka. Namun ia melihat surat itu seperti ada pembohongan publik.
Prasetyo pun ikut berang ketika mendengar Dinas Kebudayaan enggan menjawab mengenai rekomendasi TSP terkait Formula E karena dianggap sebagai urusan eksekutif.
Menurutnya penolakan itu bisa dianggap sebagai sikap tertutup dan eksekutif enggan melibatkan pihak lain dalam kebijakan ini.
Perihal salah tulis di rekomendasi naskah untuk Kemsesneg yang seharusnya tertulis surat rekomendasi dari Tim Sidang Pemugaran (TSP) DKI, menjadi Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) DKI, Prasetyo menyebutkan hal itu tidak pantas.
“Terus Kepala Dinas Kebudayaannya sekarang bilang ini urusan eksekutif. Lah dia kan minta duit sama saya kok, saya yang ketok palu. Tujuannya baik kok, tapi kok ngomonganya seperti itu. Kalau salah ya salah, ditambah ada tulisan salah ketik. Ini apa lagi? Ini enggak pantas,” terangnya.
“Soal kebijakan pemerintah itu jangan sampai salah. Apalagi ini bersurat ke Kementerian Sekretaris Negara sebagai ketua tim pengarah. ”
Kemsesneg perlu me-review ulang izin persetujuan itu. “Ya harus itu kewajiban. Harus dikaji ulang lagi, enggak bisa enggak. Sampai salah sebut. Makanya itu, Kepala Dinas Kebudayaan suruh baca aturannya saja,” kata Prasetyo.
Ia pun menegaskan tidak pernah menolak penyelenggaraan Formula E. Formula E semestinya bisa digelar di mana saja selain di Monas seperti kawasan GBK dan Jalan Jenderal Sudirman. “Ya yang terbaik saja. Jangan Monas,” ucapnya.
Dia juga menyarankan agar sebagai Gubernur DKI, seharusnya Anies lebih banyak di lapangan, sehingga mengetahui masalah.
“Jangan hanya di bangku kerja dan percaya pada anak buah. Harus re-check ke anak buah, rekomendasi kejadian harus ada konfirmasi. (Ssr/Put/J-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved