Musim Hujan, Harga Cabai di Pasar Induk Kramat Jati Meroket

Ilham Ananditya
17/1/2020 18:45
Musim Hujan, Harga Cabai di Pasar Induk Kramat Jati Meroket
Seorang pedagang menawarkan cabai di Pasar Kliwon Temanggung, Jumat (17/1).(MI/Tosiani)

MEMASUKI musim hujan di wilayah Jabodetabek berdampak pada kenaikan harga sembako. Hal ini diketahui dari penelusuran harga di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.

Musim hujan, banjir, distribusi komoditas dan susah panen menjadi penyebab kenaikan harga bahan pokok tersebut. Sejumlah petani sayur dan buah pun mengaku sulit memanen di musim hujan. Oleh karena itu stok menurun. Pendistribusian ke sejumlah daerah termasuk Pasar Induk Kramat Jati juga menjadi kendala memasok sayur dan buah.

Rata-rata pasokan sayur dan buah yang masuk ke Pasar Induk Kramat Jati sebesar 125 ton.

"Ketika pedagang hari itu punya sisa 10 ton dan pasokan (stok) telat masuk, harga untuk yang 10 ton tadi jadi naik. Ketika pasokan yang telat tadi baru datang, harga mulai turun dan stabil (lagi)" ujar Asisten Manager Usaha Pasar Induk Kramat Jati Syarif Hidayatulah, Jumat (17/1).

Sebagai pasar grosir sebagian bahan pangan, di Pasar Induk juga mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan jika dibandingkan bulan Desember lalu. Seperti cabai merah dan cabai rawit. Beda halnya dengan harga bawang putih dan bawang merah yang sempat merangkak naik tapi kembali stabil.

Baca juga: Cabai Tembus Rp90ribu/kg, Pemprov DKI: Nanti Kita Urus

Berdasarkan penelurusan Jumat (17/1) siang, harga cabai merah naik dari Rp43.500-55.000 per kg menjadi Rp73.000-84.500 per kg, cabai rawit merangkak naik dari Rp42.500-53.750 per kg menjadi Rp61.000-63.000 per kg di Kuartal II Januari.

Sedangkan bawang merah dari Rp40.000-50.000 per kg turun menjadi Rp40.000 per kg. Bawang putih yang mulanya dari Rp37.500-43.000 per kg kembali stabil di bulan Januari menjadi Rp42.000 per kg.

"Memang ketika semua stok aman, yang jadi kendala adalah akses dari daerah ke sini (Pasar Induk) karena pedagang biasa memasok bawang dari Brebes dan Majalengka. Sedangkan cabai merah besar dipasok dari Bali dan cabai rawit dari daerah Muntilan. Jadi memang musim hujan bisa jadi kendala, apalagi jika banjir," ungkap Syarif.

Para pedagang mengaku banjir yang terjadi awal tahun ini menyebabkan stok persediaan cabai dan bawang berkurang.

"Begini (bawang busuk) yang dipaksa panen karena mengingat musim hujan jadi banyak yang dibuang dan stok makin berkurang. Puncaknya tiga hari lalu, sekarang udah mulai stabil lagi" tutur pedagang bawang, Doni.

"Tiga hari lalu sempat sampai Rp90.000/kg di sini (harga untuk pasar eceran), tapi sekarang sudah turun walau masih tinggi sekitar Rp75.000/kg" ujar pedagang cabai merah besar, Amar.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya