Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
KEPALA Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini Yusuf menyebut genangan yang terjadi di kawasan Senayan termasuk Gelora Bung Karno (GBK) saat hujan turun pada Selasa (17/12) akibat tali air yang kurang lebar.
Alhasil air harus mengantre untuk masuk ke saluran air sehingga menggenang di jalan-jalan di kawasan olahraga itu.
Baca juga: Pengendalian Banjir Jakarta Mesti Dilakukan dari Hulu
"Sebetulnya hujannya cukup tinggi, dan cukup lama yakni sekitar 2 jam. Kebetulan memang di situ di beberapa titik mulut airnya kurang lebar. Kurang banyak. Makanya airnya ngantre. Kalau lihat salurannya sih nggak ada masalah. Cuma hujan deras, mulut air sempit jadi genanganlah itu," kata Juaini saat dihubungi, Rabu (18/12).
Dari sisi saluran air menurut Juani tidak ada masalah. Sebab, saat meninjau langsung ke lokasi kemarin, ia mandapati air di dalam saluran mengalir dengan lancar dan saluran air tidak penuh.
"Nggak. Kemarin saya ke sana. Salurannya masih normal. Justru di salurannya tidak penuh. Kalau salurannya penuh berarti ada masalah. Kemarin di lokasi salurannya tidak penuh, malah penuhnya di badan jalan. Dia mau masuk ke saluran ngantre karena mulut air cuma satu. Kurang lebar," ungkapnya.
Hari inipun pihaknya langsung melebarkan tali air di kawasan GBK serta di kawasan-kawasan lainnya yang kemarin tergenang banjir.
Sebelumnya, kawasan GBK tergenang air cukup lama akibat hujan deras yang mengguyur Jakarta kemarin (17/12). Akibatnya jagat Twitter pun ramai oleh cuitan warga yang merasa dirugikan karena terganggu aktivitasnya akibat genangan air itu. (Put/A-3)
Rusaknya ekosistem hulu DAS Citarum secara signifikan meningkatkan bencana banjir di daerah-daerah di sekitar wilayah Bandung, terutama di Bandung Selatan.
Hingga Rabu, (21/5) para korban banjir Grobogan telah lima hari menginap di pengungsian. Mereka mengungsi di Gedung Olahraga (GOR) GOR Tanggirejo.
Menko PMK Pratikno menyampaikan pemerintah serius dalam melakukan penanganan banjir Jabodetabek secara terpadu lintas Kementerian dan Lembaga.
Sebagai respons terhadap bencana tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya memastikan layanan kesehatan tetap berjalan bagi para korban bencana banjir.
Cuaca ekstrim yang menyebabkan hujan deras hingga banjir tersebut mengakibatkan 768 gardu distribusi terdampak, sehingga terpaksa dipadamkan sementara demi keselamatan warga.
Dalam satu hari bencana banjir, longsor, pohon tumbang terjadi di 52 Desa di Kabupaten Bogor dan 14 titik di Kota Bogor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved