Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
DEWAN Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta sepakat memangkas anggaran PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebesar Rp400 miliar. Kesepakatan itu terjadi dalam rapat pimpinan gabungan (rampimgab) pengesahan Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) dan Rancangan APBD 2020 DKI Jakarta
"Mohon teman-teman banggar (badan anggaran) ini saya putuskan Jakpro ya. Mungkin saya dan kalian kurang puas. Tapi saya putuskan sebagai hakim bahwa jakpro tetap diputuskan (anggaran) jadi Rp2,7 triliun, setuju?" ucap Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi di Ruang Paripuran DPRD DKI, Jakarta, Rabu (27/11).
"Setuju.." kata seluruh peserta rapat banggar secara serentak, yang diikuti ketukan palu sekali oleh Prasetyo.
Sebelum pengesahan tersebut, banjir interupsi mewarnai rapat banggar itu. Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi Gerindra M Taufik meminta Jakpro selaku pengelola revitalisasi Taman Ismail Marzuki, untuk menghilangkan rencana pembangunan hotel bintang 5 di tempat kebudayaan tersebut.
"Mau namanya apa terserah pokoknya ada tempat nginep namanya wisma atau apa, saya kira itu kurang menarik bagi masyarakat. Kalau itu kita hilangkan. Sudah enggak usah ada hotel disitu Pak," tegas Taufik kepada Direktur Utama PT Jakpro Dwi Wahyu Daryoto.
Baca juga : DKJ Setuju Pembangunan Hotel TIM
Di depan anggota DPRD, Dwi mengatakan revitalisasi TIM sebagai bentuk optimalisasi pusat kebudaayan tersebut. Ia mengatakan tidak masalah apabila dipotong hingga Rp400 miliar, dari anggaran yang diajukan sebelumnya yakni Rp3,1 triliun.
"Saya pikir enggak begitu besar Rp400 miliar. Tapi kalau sampai dipotong 400 ini membawa dampak untuk yang lain. Wisma tetap dibangun untuk seniman. Kalau wisma itu nanti diatasnya ada galeri pusat untuk dokumentasi sejarah," jelas Dwi.
Prasetyo juga mengajukan beberapa pertanyaan ke Dwi perihal rencana pembangunan hotel bintang 5 di TIM tersebut. Ia meminta Dwi agar tegas dalam memaparkan program revitalisasi.
"Memang ada rencana Jakpro membangunan hotel disitu?" tanya Pras.
Lalu Dwi menjawab, "Ada pak untuk optimalisasi. Kurang lebih Rp50-60 miliar,"
Pras balik menimpal, "Kalau wisma dibangun apakah dibelakangnya ada hotel lagi? Ini seniman pak, ini sangat sensitif. Makanya, kita rapat banggar bersama teman-teman ini ada angka yang harus kita bahas," jelas Pras.
Dwi pun menegaskan tidak ada pembangunan hotel, melainkan hanya membangun wisma. (OL-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved