Seniman Tolak Pembangunan Hotel Bintang 5 di TIM

Insi Nantika Jelita
24/11/2019 13:45
Seniman Tolak Pembangunan Hotel Bintang 5 di TIM
Taman Ismail Marzuki(ANTARA/Aprillio Akbar)

DEPUTI Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Pemprov DKI Dadang Solihin membenarkan ada penolakan dari para seniman terkait revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, khususnya pembangunan hotel bintang 5.

Penolakan tersebut diketahui dari unggahan video yang viral, dimana terlihat Dadang berbicara dengan nada tinggi di hadapan seniman di dalam diskusi 'PKJ-TIM Mau Dibawa ke Mana?'

"Iya (seniman) yang hadir di situ menolak (revitalisasi TIM). Menolaknya itu sebetulnya mereka menanyakan kenapa tidak diajak ngomong dulu, dan mengapa pengelolaanya ke Jakpro," kata Dadang saat dihubungi, Minggu (24/11).

Dadang pun menampik apabila marah-marah di hadapan seniman dalam diskusi tersebut. Ia mengatakan kalau memang nada suaranya seperti itu.

Baca juga: BPJT akan Berikan Insentif kepada Masyarakat dan Pemda DKI

Dadang juga mengatakan seniman yang hadir dalam diskusi tersebut ialah paguyuban seniman TIM. Ia menjadi narasumber yang mewakili Gubernur DKI Anies Baswedan.

"Hanya diskusi saja, cuma diskusi dengan seniman biasalah, baru satu kalimat dipotong (sama seniman). Kemudian, saya juga lagi batuk dan serak. Saya bilang ke mereka 'Diskusi ini mau dilanjutin enggak',  setelah itu kami ketawa bercanda lagi," jelas Dadang.

Video tersebut diunggah oleh akun Humor Politik, yang menuliskan keterangan "Begini cara staff Anies sosialisasi tentang renovasi Taman Ismail Marzuki (TIM), di hadapan para senior. Pakai cara arogan, bentak-bentak, ngancem, dll."

Lebih lanjut Dadag menjelaskan terkait revitalisasi TIM. Pemprov DKI memastikan tidak ada yang diubah dalam tempat tersebut. Hanya saja untuk hotel bintang 5 nantinya digunakan sebagai penerima tamu Pemprov DKI.

"Memang tetep fungsinya sama (tempat-tempat di TIM). Semua persis sama, cuma ini kan direvitalisasi. Jadi misalnya kalau ada tamu dari delegasi Yogyakarta tidak susah (mencari tempat), langsung saja nginep di situ," tandas Dadang.

Diketahui, proses revitalisasi TIM memakan biaya hingga Rp1,8 triliun. Revitalisasi tersebut akan menggunakan penyertaan modal daerah (PMD) Jakpro yang telah masuk dalam APBD DKI Jakarta. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya