Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
OPERASIONAL Lintas Raya Terpadu (LRT) secara komersial hingga kini masih tertunda. Padahal, LRT Jakarta yang memiliki rute dari Pegangsaan 2 hingga Velodrome telah selesai dibangun awal tahun ini.
Keputusan mengenai tarif penumpang pun sudah ditetapkan yakni Rp 5.000 perpenumpang.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan pihaknya masih menunggu izin operasi selesai diurus oleh PT LRT Jakarta selaku operator serta PT Jakarta Propertindo selaku BUMD yang membangun LRT.
"Sesudah itu semua selesai bisa kita buka untuk umum secara komersial. Saat ini bisa digunakan melalui uji publik," kata Anies dalam konferensi pers dua tahun masa jabatannya di Balai Kota, Selasa (15/10).
Baca juga : LRT Cibubur-Cawang Siap Beroperasi pada 2021
Pemprov DKI, lanjut Anies sudah menyiapkan dana subsidinya di APBD 2019. Tarif LRT Jakarta saat ini dipatok Rp5.000 perpenumpang. Dengan harga tiket tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan subsidi sebesar Rp327 miliar karena LRT memiliki tarif keekonomian Rp41.654.
Sementara itu, PT Jakpro berencana meneruskan rute LRT dari Velodrome hingga menuju Manggarai. Rute nantinya akan terintegrasi dengan moda Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Manggarai yang dikelola oleh PT KAI Commuterline Indonesia (KCI).
Direncanakan pembangunan mulai dilakukan pada 2022 dan dapat beroperasi pada 2024.(OL-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved