Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
MUSIM kemarau akan segera berganti menjadi musim hujan. Antisipasi perubahan musim ini pun telah dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta melalui gelaran apel kesiapsiagaan personel guna menangani sampah yang kerap membeludak dan memenuhi sungai karena terbawa arus. Apel dilakukan Jumat (6/9) sore di kantor Dinas LH DKI, Cililitan, Jakarta Timur.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih mengatakan diperkirakan ibu kota akan memasuki musim hujan pada Oktober, namun pihaknya tetap memastikan kesiapsiagaan personel yang bertugas menjaga kebersihan badan air.
“Kita memeriksa kesiapan personel, alat pelindung diri, dan armada,” kata Andono dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
Andono juga menginstruksikan kepada Unit Pengelola Kebersihan (UPK) Badan Air untuk mengantisipasi agar tidak ada sampah yang menyumbat kali, saluran penghubung dan pintu-pintu air sebelum memasuki musim penghujan.
Baca juga: Penyortiran Sampah Impor Digencarkan
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas Wakil Kepala Dinas LH DKI Yusiono A Supalal mengatakan di setiap lokasi rawan tumpukan sampah saat banjir kiriman ditempatkan petugas untuk memantau perkembangan situasi.
Yusiono menyebutkan lokasi seperti di Pintu Air Manggarai, Jembatan Kampung Melayu, Jembatan Season City, dan titik-titik lain yang rawan tumpukan sampah kiriman, petugas disiagakan memantau 24 jam.
“Ketika terjadi tumpukan sampah, selain petugas eksisting di ruas tersebut, maka personel dan armada tambahan akan segera bergerak ke lokasi itu. Kita siaga 24 jam,” tegasnya.
Kepala UPK Badan Air Yayat Supriatna mengungkapkan, unitnya menyiagakan 4 ribu personel yang terlibat dalam satgas penanganan sampah di musim penghujan.
“Apel ini dikuti 500 petugas yang mewakili setiap wilayah,” katanya.
Sementara itu, sarana yang disiagakan terdiri dari 44 pikap angkut sampah, 50 truk sampah, 5 excavator jenis spider, 6 excavator long arm, 20 excavator jenis biasa serta 1 excavator liebher yang didampingi oleh 23 orang petugas mobilisasi dan 12 orang petugas mekanik.
Adapun lokasi yang membawa timbulan sampah cukup banyak ketika memasuki musim penghujan, terutama di Kali Ciliwung, yaitu diawali dari ruas Kali Ciliwung Jagakarsa menuju Kali Ciliwung jembatan TB Simatupang, Kali Ciliwung Kalibata, Kali Ciliwung Kampung Pulo, Kali Ciliwung Manggarai, Kali Ciliwung BKB Petamburan, Kali Ciliwung Season City, dan terakhir Kali Ciliwung BKB Kalijodo menuju muara. Selain itu, untuk titik lain selain dari aliran Kali Ciliwung, yaitu Kali Pesanggarahan, Kali Baru Barat dan Kali Baru Timur.(OL-5)
SUNGAI adalah indikator kemajuan. Pemulihan dan penataan aliran sungai merupakan pekerjaan strategis, karena menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Rangkaian kegiatan HUT ke-16 KNTI yang dilaksanakan di Pemalang ini diawali dengan Konsolidasi Koperasi yang diikuti oleh Pengurus Koperasi KNTI.
Kondisi sungai saat ini sebagian besar mengalami penyempitan dan pendangkalan dan bahkan menyisakan lebar hanya 2-3 meter.
MENJAGA kelestarian sungai bukanlah tanggung jawab satu pihak saja, melainkan tugas bersama yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha.
Kelestarian sumber-sumber air bersih perlu dijaga karena PAM Jaya menargetkan pada 2030 cakupan layanan air bersih mencapai 100%.
Tim dari Sobat Air Jakarta pernah melakukan pembersihan sampah di sungai Jakarta dengan hasil 121 ribu meter kubik atau dua setengah Monas hanya dalam waktu 3 bulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved